Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Dilengkapi Niat dan Tata Cara Melaksanakannya
Niat Tata Cara melaksanakan dan ketentuan tuntunan hadist sejarah puasa Ayyamul Bidh pahala puasa tiga hari di pertengahan bulan
Sangat jelas bahwa waktu pelaksanaan pasa Ayyumul Bidh yaitu tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan Hijriyah.
3. Seperti Puasa Sepanjang Tahun
Dikutip dari NU.or.id, barang siapa menjalankan puasa tiga hari Ayyamul Bidh, maka sama dengan puasa selama sebulan.
Sedangkan jika dilakukan setiap bulan, maka sama dengan puasa selama setahun penuh.
وَإِنَّ بِحَسْبِكَ أَنْ تَصُومَ كُلَّ شَهْرٍ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ فإن لك بِكُلِّ حَسَنَةٍ عَشْرَ أَمْثَالِهَا فإن ذلك صِيَامُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Sungguh, cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang Kaulakukan. Karena itu, maka puasa ayyamul bidh sama dengan berpuasa setahun penuh,” (HR Bukhari-Muslim).
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
Sejarah Puasa Ayyamul Bidh
Dilansir NU.or.id, Ayyamul Bidh merupakan bentuk jamak dari al-yaum yang berarti hari, sedangkan bidh artinya putih.
Disebut sebagai hari putih karena pada tanggal tersebut Bulan terlihat utuh dengan sinar warna putih di malam hari.
Berdasarkan kitab ‘Umdatul Qari`Syarhu Shahihil Bukhari dijelaskan, sebab dinamai Ayyamul Bidh karena terkait dengan kisah Nabi Adam AS ketika diturunkan ke muka bumi.
Riwayat Ibnu Abbas mengatakan, ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam/gosong.
Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari (tanggal 13, 14, 15).
Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih.