Minggu, 5 Oktober 2025

Pesan Megawati Untuk Pimpinan DPRD dari PDI Perjungan: Jangan Mabuk Kekuasaan

Pesan Megawati Untuk Pimpinan DPRD dari PDI Perjungan: Jangan Mabuk Kekuasaan

Editor: Rachmat Hidayat
ISTIMEWA
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di hadapan ratusan pimpinan dewan dari PDIP yang mengikuti Sekolah Pimpinan Dewan tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota gelombang kedua di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/12/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK-Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengingatkan para pimpinan dewan dari partainya untuk tidak mabuk dengan kekuasaan.

Dimintanya untuk terus melatih diri dan mempraktikkan prinsip kedisiplinan, kemanusiaan, dekat dengan rakyat, dan 'satu kata dengan perbuatan' dalam berpolitik.

Hal itu diungkap Megawati di hadapan ratusan pimpinan dewan dari PDIP yang mengikuti Sekolah Pimpinan Dewan tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota gelombang kedua di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Jumat (6/12/2019).

Mengawali sambutannya, Megawati mengatakan dirinya tak akan bicara soal AD/ART, namun soal kehidupan dan kemanusiaan.

Baca: Ahmad Basarah: Kami Rasa Tidak Ada Urgensinya Menambah Masa Jabatan Presiden

PDI Perjuangan, kata Megawati kini memang menempatkan kadernya, yakni Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden untuk periode kedua.

Di legislatif, untuk pertama kalinya, PDIP juga mendudukkan kadernya sebagai Ketua DPR.

"Memang benar itu semua. Terus kita jadi lupa diri dan mabuk kuasa?" kata Megawati.

Baca: Megawati Bilang Pernah Bantu Prabowo, Ini Tanggapan Politikus Gerindra

Mabuk kuasa yang dimaksud Megawati adalah karena berkuasa, maka sesukanya menggunakan anggaran negara untuk hal seperti jalan-jalan ke luar negeri.

Atau menghabiskan anggaran di akhir tahun untuk kegiatan yang tak berguna.

Rakyat pun kerap dijadikan alasan untuk perilaku koruptif. Hal-hal demikian membuat Megawati mengajak para kader yang duduk di kursi pimpinan legislatif itu untuk bertanya kepada dirinya sendiri soal tujuan berpartai.

Menurutnya, berpartai memang berarti mengorganisasi rakyat. Namun, mengorganisasi rakyat bukan berarti segala sesuatunya dilihat transaksional.

Hal itu penting karena saat ini hampir tak ada yang tak dilihat secara transaksional. Sementara di sisi lain, aparat penegakan hukum khususnya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga bekerja.

Baca: Sempat Kecewa Diturunkan ke Unit Kerja, Megawati: Jokowi Kebangetan Ya? Saya Kan Pensiunan Presiden

"Tolong dengan segala hormat, anda pasti punya keluarga. Kalau beragama, tolong ingat anda adalah kepala keluarga. Apa anda tak mikir ya, kalau mulai ditangkap, muka mulai dicoreng. Ya istri lah, anak lah," kata dia.

"Aduh.. anaknya pergi bareng temannya, dibilang bapak lu korupsi ya? Mau teriak ke siapa kalau sudah begitu? Kalau sudah terbukti korupsi, tetap saja masuk penjara," kata Megawati.

Megawati lalu mengingatkan semua kader PDIP harus menghidupi bahwa pengetahuan harus digunakan untuk kebaikan. Dan tugas mereka bukanlah menggunakan pengetahuan mereka untuk korupsi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved