Jumat, 3 Oktober 2025

FPI Laporkan Gus Muwafiq, Ketua Komisi Dakhwah MUI: Saya Pikir Hak Semua Warga Indonesia

Majelis Ulama Indonesia melalui Ketua Komisi Dakwah, Cholil Nafis memberikan tanggapanya terkait dugaan pencemaran agama oleh Gus Muwafiq

Penulis: Muhammad Nur Wahid Rizqy
Tribunnews.com/ Fahdi Fahlevi
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat, Muhammad Cholil Nafis di Hotel Sari Pasific, Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (24/2/2019). 

TRIBUNNEWS.COMMajelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tanggapan soal pelaporan Front Pembela Islam (FPI) kepada Gus Muwafiq atas isi ceramahnya yang diduga melecehkan agama.

Melalui tayangan Kompas Petang, Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis memberikan tanggapanya.

Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis menanggapi pelaporan FPI kepada Gus Muwafiq terkait kasus dugaan pencemaran agama.

Pelaporan tersebut dinilai sah-sah saja karena hal tersebut adalah hak semua warga negara.

Cholil juga memahami jika sebagian orang memiliki pandangan yang berbeda, kepada seorang tokoh agama atau penceramah.

"Saya pikir hak semua warga Indonesia untuk memproses secara hukum apapun yang dianggap melanggar hukum, namun demikian kami paham akan ekpektasi orang kepada ustadz itu tidak boleh keliru, tidak boleh salah , karena ustad itu membawa risalah kenabian untuk meneruskan dakwah nabi muhammad saw," ujar Cholil Nafis.

Namun Ketua Komisi Dakwah MUI ini menggaris bawahi jika manusia selamanya tidak akan luput dari apa yang dinamakan salah dan khilaf.

Dirunut dari kasus Gus Muwafiq, menurut Cholil, mungkin ada sebagian orang, dan ulama yang tersinggung perasaanya terlebih ketika dalam ceramah mantan asisten Gus Dur seolah-olah Rasullah SAW dinisbatkan sebagai manusia biasa.

Isi ceramah Gus Muwafiq sebagaian orang ada yang menginterprestasikan seakan-akan Nabi Muhammad adalah orang yang penuh dengan kekurangan.

Sehingga dalam hal ini, isi ceramah Gus Muwafiq tersebut diindikasikan sebagai bentuk menistakan kemuliaan Nabi Muhammad SAW.

Atas adanya kasus ini,  Cholil Nafis meminta kepada semua pihak, terlebih yang merasa tersinggung atas ucapan Gus Muawafiq untuk memaafkannya.

"Bagi kami di umat Islam manusia itu tidak lepas risalah dan kesalahanya. Kalau ada salah kita tentu melihat tentang kebenaran-kebenaranya, dan tentunya kita harus lapang dada dalam menerima maafnya," ujar Cholil.

Dari peristiwa yang telah terjadi ini, Cholil menuturkan hendaknya bisa dijadikan pelajaran bagi semua orang khsusunya kepada para penceramah.

Hendaklah yang menjadi diskusi-diskusi, terlebih jika diskusi tersebut untuk kalangan individu, di wilayah yng terbatas, jangan sampai dibawa ke ranah umum.

Hal ini dilakukan untuk mencegah dan mengantisipasi kemungkinan orang-orang umum menjadi salah paham dan salah mengintrepetasikan.

"Ini menjadi pelajaran bagi kita semua khususnya para dai, hendaklah yang menjadi diskusi-diskusi di ranah pribadi, wilayah individu, wilayah terbatas jangan sampai dibawa ke ranah umum yang memungkinkan orang-orang umum publik umum menjadi salah paham," ujar Cholil.

Cholil juga menambahkan dengan sudah adanya klarifikasi dan ucapan permintaan maaf oleh Gus Muwafiq, masalah ini sudah cukuplah diakhiri dan jadikan ini sebagai bentuk pelajaran bagi semua.

Gus Muwafiq melalui laman Instagram-nya, @gus.muwafiq  telah memberikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang merasa tersinggung atas isi ceramahnya.

Ia mengunkapkan di dalam videonya, jika ia tidak bermaksud menghina nabi.

Sejak kecil, dirinya telah dididik untuk menghormati Nabi. Ia menegaskan ia meminta maaf kepada umat islam jika pernyataanya dianggap menyinggung perasaan umat.

Adapun isi permohonan maaf Gus Muwafiq didalam videonya :

Assalamulaiakum wr wb
saya Ahmad Muwafiq dengan senang hati saya banyak diingatkan oleh kaum muslimin dan warga bangsa indonesia yang begitu cinta kepada rasullah

Saya sangat mencintai rasullah, siapa kaum muslimin yang tidak ingin rasullah, akan tetapi saya sampaikan kalimat itu di Purwodadi sesungguhnya itu adalah tantangan kita hari ini.

Bahwa millenial ini selalu berdiskusi dengan saya tentang dua hal tersebut. Saya yakin se yakin yakinnya Nur Muhammad itu memancarkan sinar.

Akan tetapi generasi sekarang banyak bertanya apakah sinarnya seperti sinar lampu. Dan semakin dijawab semakin tidak ada juntrungnya.

Lantas kemudian terkait dengan kalimat rembes, rembes itu dalam bahasa jawa artinya punya umbel (ingus) , tidak ada lain,

Bahasa saya rembes itu umbelen ( ingusan) itu. Ini juga terkait dengan pertanyaan biasanya, apakah anak yang ikut dengan kakeknya ini kan bersih, karena kakek yang saking cintanya sama anak, sama cucu, sampe cucunya kadang apa apa juga boleh

Hal itu saja sebenarnya. Sekarang alhamdulilah saya diingatkan terimakasih

Dan demi Allah tidak sedikitpun saya menghina Rasullah. Saya dari kecil dididik  untuk menghargai rasullah. Ini bukan masalah keyakinan ini tantangan.

Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri tidak tahu jawabanya, karena mereka sudah tidak percaya dengan jawaban jawaban kita.

Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia Untuk seluruh kaum muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, tidak ada maksud menghina.

Mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah, dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana, tetapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat.

Pada seluruh kaum muslimin saya mohon maaf,

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,"

Sebelumnya Front Pembela Islam (FPI) resmi melaporkan Gus Muwafiq terkait dugaan ceramahnya yang diduga mengandung unsur pencemaran dan pelecehan agama.

FPI melalui anggota DPP nya, Amir Hasanudin melaporkan Gus Muwafiq ke Bareskrim Polri karena ia menanggap isi ceramah yang disampaikan saat mengisi di sebuah acara di Purowdadi, Jawa Tengah, dinilai memuat kata-kata dan unsur pencemaran agama.

 Amir Hasanudin beserta tim penasehat hukumnya datang ke Bareskrim Polri dengan membawa sejumlah barang bukti.

Adapun barang bukti yang dibawa untuk membuktikan jika Gus Muwafiq terbukti melecehkan agama, antara lain rekaman video saat Gus Muwafiq mengisi ceramah, tautan internet, serta kata kata Gus Muwafiq yang dinilai sebagai bentuk menodai agama.

"Kami melaporkan dugaan penistaan agama dalam hal ini Nabi Muhammad SAW yang dilakukan oleh Muawafiq beberapa waktu yang lalu," ujar Amir

Menurutnya, apa yang telah dilakukan dan diucapkan Gus Muwafiq telah melukai perasaan umat Islam dan menimbulkan kemarahan.

"Itu termasuk dalam penghinaan Islam dan kita sangat marah dalam hal itu," tegasnya.

(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved