Selasa, 30 September 2025

BNPB: Sumsel Bebas Asap, Jarak Pandang 10 KM dan ISPU di Bawah 50

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengklaim Sumatera Selatan telah bebas asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penulis: Gita Irawan
Tribunnews.com/Theresia Felisiani
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengklaim Sumatera Selatan telah bebas asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menurut laporan yang diterimanya dari Kepala Pelaksana BPBD Sumatera Selatan, Iriansyah, saat acara penutupan Satgas Gabungan Karhutla di Hotel Santika Primere, Palembang (1/12/2019). 

"Selain itu, jarak pandang sudah lebih dari 10 Km, dan Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di bawah 50," kata Agus mengutip Irfansyah dalam keterangan resmi BNPB pada Senin (2/12/2019).

Agus mengatakan, dalam kesempatan itu Kepala BNPB Doni Monardo juga memberikan arahan.

Selain mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu menyelamatkan “Bumi Sriwijaya" dari kebakaran hutan dan lahan, Doni juga sempat mengungkapkan dua cara mengatasi karhutla.

Menurut Doni, cara pertama adalah dengan mengubah perilaku seperti peningkatan ekonomi masyarakat dan himbauan dari pemuka agama atau pemuka masyarakat. 

Kedua, adalah dengan tidak membiarkan lahan gambut kering namun harus dikembalikan ke hakekat gambut yakni basah, berair dan rawa.

"Lebih baik negara membayar untuk meningkatkan kehidupan masyarakat, daripada untuk membiayai pemadaman api," kata Doni.

Selain itu, ia menekankan tidak boleh lagi ada kebakaran hutan dan lahan atau bertambah luas hutan dan lahan yang terbakar.

"Caranya, adanya sosialisasi kepada masyarakat, lalu hidup bersama mereka dan membuka lapangan kerja," kata Doni. 

Dalam. Kesempatan yang sama, Dansatgas yang juga Danrem 044/Gapo Garuda Dempo, Kolonel Arh Sonny Septiono menjelaskan selama pemadaman Karhutla, tercatat ada 11.310 petugas gabungan yang ikut terlibat.
Untuk hotspot tertinggi di Sumatera Selatan tercatat terjadi pada tahun 2015 dengan 27.043 hotspot.

Sedangkan pada tahun 2018 sejumlah 2.081 hotspot dan 2019 sejumlah 17.015 hotspot.

Selain itu, sebanyak 106.194.000 liter air untuk pemadaman api dan 115,5 ton penaburan garam TMC untuk hujan buatan juga sudah digunakan.

Sedikitinya, sebanyak 46 orang ditangkap karena diduga terlibat dalam kebakaran hutan dan lahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved