3 Kategori Lomba BPJS Ketenagakerjaan Relay Marathon Sold Out, Masih Bisa Ikutan!
Gelaran BPJS Ketenagakerjaan Relay Marathon sudah mendekati hari pelaksanaan, dimana sudah ada 3 kategori yang dinyatakan sold out.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelaran BPJS Ketenagakerjaan Relay Marathon sudah mendekati hari pelaksanaan, dimana sudah ada 3 kategori yang dinyatakan sold out.
Adapun kategori-kategori tersebut antara lain Family Run, 10K, dan 21K yang habis dalam waktu 1 minggu sejak dibuka pada tanggal 16 November yang lalu.
Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga, Irvansyah Utoh Banja, mengatakan pihaknya masih tetap membuka pendaftaran bagi 2 kategori lainnya.
Baca: BPJAMSOSTEK Gandeng MIR, PMI Malaysia Lebih Mudah Bayar Iuran
"Ada 5 kategori yang kita buka dalam race kali ini, 3 di antaranya sudah sold out, tapi tenang saja, masih ada 2 kategori lain, yaitu 42K relay marathon dan kategori spesial, wheelchair fun race dengan jarak 4,2K", terang Utoh.
Gelaran kegiatan serupa sebelumnya pernah digagas oleh BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2015 yang lalu di 11 kota di Indonesia.
"Tahun 2015 yang lalu, kami menyelenggarakan lomba lari sejauh 5K di 11 kota, dengan total pelari yang berpartisipasi sebanyak lebih dari 15 ribu pelari", tuturnya.
Untuk lomba lari tahun ini, BPJS Ketenagakerjaan mengangkat konsep relay marathon, dimana 4 orang pelari harus menyelesaikan rute sejauh 42 kilometer yang dibagi kepada 4 pelari.
Baca: Bupati Kepulauan Seribu, Canangkan Gerakan Wajib BPJS Ketenagakerjaan
"Bahasa lebih lazimnya mungkin bisa dikatakan sebagai lomba lari estafet, karena pelari selanjutnya baru bisa melanjutkan lomba saat pelari sebelumnya berhasil menyelesaikan rute sekitar 10,5 kilometer", ungkap Utoh.
Dirinya menjelaskan bahwa ajang lomba lari relay marathon ini dapat dijadikan sebagai sarana untuk membangun teamwork bersama rekan kerja ataupun komunitas dan adu kekompakan serta strategi untuk menaklukkan rute 42K.
"Ajang relay marathon ini juga digagas agar menjadi sarana adu strategi dan ketangkasan bagi tim pelari yang mewakili perusahaan, organisasi, hingga instansi pemerintah, yang merupakan stakeholder dari BPJS Ketenagakerjaan" tambahnya.
Baca: Tak Hanya BPJS Kesehatan, Tiga Tarif Ini Juga Akan Mengalami Kenaikan di Tahun 2020
"Banyak dari pelari yang menanyakan terkait rute dan waktu pelaksanaan, karena tidak bisa dipungkiri juga bahwa jika pelaksanaan lomba pada pagi hari, pelari pada urutan terakhir bisa saja kebagian waktu lebih siang dengan risiko suhu udara yang lebih panas. Kami sudah berkoordinasi dengan Indonesia Muda Road Runner selaku Race Management kami agar kejadian ini dapat diantisipasi", papar Utoh.
Dirinya menambahkan Untuk Gun Time sebisa mungkin akan dilakukan lebih awal, terutama untuk 42K relay, oleh karena itu peserta diharapkan sudah hadir di lokasi lebih awal.
Secara resmi venue dibuka mulai pukul 4 pagi, dan fasilitas untuk sholat subuh bagi para pelari yang beragama muslim juga akan dipersiapkan agar bisa beribadah sebelum race dimulai.
Salah satu cara mengantisipasi hal tersebut adalah dengan menyediakan hydration point atau water station setiap 2,5 kilometer, sebagai antisipasi suhu Jakarta yang panas.
"Selain itu petugas medis, dan marshall yang berjaga akan selalu waspada jika nantinya ada dari peserta lomba yang mengalami dehidrasi ataupun heat stroke. Kami juga mengimbau agar semua pelari berlari mengikuti pace sesuai dengan kemampuan masing-masing dan jangan terlalu memaksakan diri. Cut off time yang kami berikan dirasa cukup, yaitu 6 jam untuk relay marathon ini", imbuhnya.
Baca: BPJS Ketenagakerjaan Raih 2 Penghargaan Certificate of Excellence di Forum Jaminan Sosial Sedunia