CPNS 2019
Mantan Wamen PAN-RB Eko Prasojo Sebut Pulau Jawa Masih Jadi Incaran Anak Muda untuk Jadi PNS
Eko Prasojo mengungkapkan, Pulau Jawa masih menjadi daya tarik bagi pelamar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.
TRIBUNNEWS.COM - Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) periode 2011-2014, Eko Prasojo mengungkapkan, Pulau Jawa masih menjadi daya tarik bagi pelamar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019.
Eko Prasojo menilai ada sebuah perubahan yang terlihat, setelah seleksi CPNS digelar oleh pemerintah Indonesia.
"Secara umum Pulau Jawa masih menjadi incaran anak muda untuk menjadi PNS," ujar Eko di Studio Trans 7, Rabu (27/11/2019), dikutip dari YouTube Najwa Shihab.
Eko melihat tingkat kepercayaan dari masyarakat saat ini meningkat.
Perubahan tersebut timbul setelah seleksi CPNS dilakukan berbasis komputer, sehingga prosesnya bisa transparan dan langsung diketahui hasil tesnya.
"Tapi saya lihat ada sebuah perubahan, kepercayaan masyarakat sekarang meningkat dengan adanya selektif yang kompetitif, yang sudah berbasis komputer," kata dia.
Selain itu, faktor penghasilan yang tidak kalah dengan perusahaan swasta, juga menjadi daya tarik pelamar seleksi CPNS.
"Insetif PNS juga tidak kalah dengan sektor swasta, ditambah kewenangan publiknya," jelasnya.
Eko mengatakan, Indonesia memiliki generasi muda yang suka dengan hal baru, dan sudah menggunakan teknologi terbaru.
Menurutnya, hal tersebut menjadi sebuah perubahan bagi Indonesia.
"Kita memiliki generasi milenial yang suka inovasi, generasi yang smartphone, saya rasa ini momentum perubahan Indonesia," kata Eko.
Sehingga, ia menilai bahwa pemerintah perlu memiliki sistem dan melakukan persiapan untuk merekrut para CPNS.
"Pemerintah harus menyiapkan segala persiapan dan sistem untuk merekrut yang terbaik dari masyarakat," ujar Eko.

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan jika pelamar CPNS tertarik untuk mengikuti seleksi, dengan harapan mereka bisa mendapatkan penghasilan.
Selain itu, juga karena sebelumnya pemerintah sudah lama tidak membuka pendaftaran CPNS.
"Pertama pasti kesempatan untuk mendapatkan penghasilan, kedua penerimaan CPNS dulu kan penundaannya cukup lama," ujar Ganjar.
Ganjar juga menyebut, adanya semangat dari CPNS untuk menunjukkan kontribusinya kepada negara.
Menurutnya, para peserta seleksi ingin melakukan sebuah perubahan besar jika menjadi pegawai negeri sipil.
"Ketiga, barangkali ada semangat teman-teman calon PNS ini yang dia ingin melakukan kontribusi, untuk sebuah perubahan besar," kata dia.
Ganjar menyinggung aksi unjuk rasa yang sebelumnya dilakukan oleh mahasiswa, ia ingin para mahasiswa yang melakukan aksi demo bisa memberikan kontribusinya.
"Dulu yang demo, sekarang kita minta untuk apa bisa berkontribusi," ujar Ganjar.
Ditanya mengenai penawaran yang ditawarkan oleh Ganjar kepada CPNS Jawa Tengah, ia mengaku akan memberi tawaran jika para CPNS yang terpilih bisa memiliki beberapa kompetensi.
Ia ingin PNS yang akan terpilih bisa mempunyai sebuah integritas, inovasi, dan juga melakukan kreasi.
Ganjar mengimbau para pendaftar CPNS yang tidak memiliki kemampuan seperti di atas, lebih baik tidak mendaftar.
"Kalau tawaran saya, saya pasti tawarkan, kamu berintegritas tidak, kamu bisa berinovasi tidak, kamu bisa berkreasi atau tidak, kalau tidak jangan daftar aja," jelas Ganjar.

Senada dengan Ganjar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan motif yang ingin dicapai oleh CPNS DKI Jakarta adalah kepastian gaji dan gaji yang besar.
DKI Jakarta diketahui mempunyai Upah Minimum Provinsi tertinggi di Indonesia.
Sehingga tak heran jika CPNS DKI Jakarta menjadikan gaji sebagai motif untuk mendaftar.
"Kita pernah mengecek tahun lalu ketika teman-teman CPNS mendaftar, ditanya apa motifnya, yang paling utama adalah kepastian, dan juga gaji yang tentu baik," ujar Anies.
Selain karena gaji, peluang untuk belajar juga menjadi motif untuk mendaftar seleksi CPNS di DKI Jakarta.
"kemudian peluang belajar, kan di Jakarta ada peluang belajar," lanjutnya.
Anies mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempersilakan para PNS baru untuk menjalankan idenya.
"Kemudian membuat perubahan, memang di Jakarta ini sebuah kota yang meskipun PNS itu junior tapi kalau ada ide, ide itu bisa langsung dieksekusi," jelasnya.
Menurutnya, PNS DKI Jakarta juga bisa membuat terobosan dari setiap unit.
"Dengan 10 juta penduduk, dengan urusan yang begitu banyak, jadi setiap unit-unit itu, mereka bisa membuat terobosan dan bisa langsung laksanakan," ujar dia.
"Tentu kalau di posisi tinggi, skalanya lebih luas," lanjut Anies.
(Tribunnews.com/Nuryanti)