Staf Khusus Maruf Amin
Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas, Pernah Komentari Celana Cingkrang hingga Penusukan Wiranto
Staf Khusus Wakil Presiden Robikin Emhas diketahui sebelumnya pernah memberikan pendapatnya terkait beberapa hal yang menyangkut agama islam.
"Segala macam tindakan kekerasan bukan merupakan ajaran. Oleh karena itu jangan ada yang mengaitkan dengan agama. Jangan ada yang mengaitkan dengan Islam. Karena Islam adalah agama damai, rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin)," kata Robikin di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Ia menambahkan, Islam mengutuk segala bentuk kekerasan.
Bahkan tidak ada satu pun agama di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam mencapai tujuan.
"Untuk itu saya mendukung penuh upaya dan langkah-langkah aparat keamanan untuk mengusut cepat dan tuntas motif, pola, serta gerakan yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," kata dia.
RUU Pesantren
Sebelumnya, Robikin Emhas pernah mengatakan jika dirinya menyambut baik disahkannya Rancangan Undang-Undang Pesantren oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia.
"Pengesahan RUU Pesantren penting karena pesantren merupakan pilar penanaman nilai agama dan nasionalisme yang sudah teruji perannya," ujar Robikin Emhas saat dihubungi oleh Tribunnews.com, Selasa (24/9/2019).
Dengan disahkannya RUU Pesantren, Robikin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi, DPR RI, dan pihak terkait yang telah melahirkan aturan tentang pesantren tersebut.
"Secara khusus, terima kasih juga kepada DPP PKB dan Fraksi PKB. Juga PPP dan parpol lainnya," kata dia.
Ia menyebut, pengesahan tersebut sebagai kado bangsa dan negara, untuk hari Santri pada 22 Oktober 2019 lalu.
"Ini kado tersendiri bagi bangsa dan negara. Semoga UU Pesantren menambah berkah bagi Indonesia," kata dia.

Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin bukan berasal dari kalangan milenial seperti 7 Staf Khusus Presiden Jokowi.
Masduki Baidlowi mengatakan bahwa Staf Khusus Wakil Presiden ini banyak yang berasal dari kalangan kolonial atau usia tua.
"Saya kira karena Bapak Presiden sudah merekrut kalangan milenial walaupun tidak semua. Rupa-rupanya karena kiai ini dari generasi kolonial, ya banyak yang koloniallah, tapi itu tidak mengurangi terhadap kompetensi dan keahlian masing-masing," kata Masduki, dikutip dari Kompas.com.
Menurut Ma'ruf Amin, para staf khusus ini yang terpenting adalah berasal dari orang yang mumpuni di bidangnya.