Ahok Masuk BUMN
Alasan Erick Tohir Rekrut Ahok Jadi Komut Pertamina: Butuh Sosok Pendobrak
Basuki Tjahaja Purnama resmi akan menjadi Komisaris Utama di PT Pertamina. Erick Tohir mengungkapkan ia membutuhkan sosok pendobrak.
Erick juga memastikan bahwa Ahok akan keluar dari Partai PDIP.
"Semua komisaris di BUMN apalagi direksi itu harus mundur dari partai. Itu udah clear," pungkasnya.
Ketentuan tersebut juga sudah disetujui oleh Ahok.
"Semua nama yang diajak bicara pasti kita kasih tahu dari awal ini," ujar Erick.
Hal itu karena independensi dari BUMN sangat dipentingkan.
Maka, setiap orang yang mengabdi untuk negara pasti sudah tahu resikonya.
Di sisi lain, dikabarkan isu Inas Nasrullah kader Hanura yang akan diangkat juga menjadi dirut.
Mendengar hal tersebut, Erick Tohir enggan menjawab, ia hanya bisa menyebut nama yang sudah melalui Tahap Penilaian Akhir (TPA).
"Saya hanya bisa sebutin yang sudah melalui TPA. Yang tidak melalui TPA saya tidak bisa komen," tutur Erick Tohir.
Pihaknya juga menyatakan akan mengadakan rapat bulanan untuk 30 perusahaan BUMN akan dipimpinnya langsung.
Erick akan mengundang Dirut dan Komut secara bersamaan.
Dirinya berharap tidak ada pertentangan antarkedua belah pihak dalam berjalannya ke depan.
Untuk itu, keputusan rapat bersama ini menurutnya mampu menghindari konflik-konflik yang dimungkinkan terjadi.
"Jadi saya nggak mau nanti ada drama-drama di dalam perusahaan. Komut menjelekkan dirut, dirut menjelekkan komut. Saya nggak mau. Kita rapat bersama,"
Ia mengimbau, jika terdapat perbedaan antara Direktur Utama dan Komisaris Utama, maka ada baiknya diselesaikan dengan kepala dingin.
"Kalau memang ada perbedaan ayo kita duduk. Karena tidak mungkin direksi berjalan tanpa dukungan komisaris. Komisaris ya bukan direksi. Yang melakukan kerja harian itu kan direksi," tegas Menteri BUMN tersebut.
(Tribunnews.com/Nidaul 'Urwatul Wutsqa)