Selasa, 7 Oktober 2025

Menteri Luhut Kaget Ada Pengusaha Jepang Belum Tahu Banyak Perubahan di Indonesia

Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan merasa kaget karena ternyata ada pengusaha Jepang yang tidak tahu mengenai perubahan di Indonesia.

Editor: Dewi Agustina
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Masyarakat Indonesia berfoto bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan di Tokyo Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan merasa kaget karena ternyata ada pengusaha Jepang yang tidak tahu mengenai perubahan besar di Indonesia.

"Tadi saya bicara dengan pengusaha pension fund Jepang. Saya ceritakan mengenai perubahan di Indonesia sampai ke hilirisasi. Ternyata saya kaget dia tidak tahu mengenai banyaknya perubahan yang terjadi di Indonesia saat ini," ungkap Menteri Luhut kepada Tribunnews.com, Kamis (21/11/2019) seusai pertemuan dengan pengusaha Jepang.

Menteri Luhut di Jepang sejak dua hari lalu untuk bertemu dengan sejumlah pengusaha Jepang skala menengah dan besar termasuk membicarakan berbagai industri energi di Indonesia mulai batu bara, hydropower dan sebagainya.

"Tadi kita pertemuan dengan pengusaha Jepang bicara pension fund yang ternyata memang belum pernah Indonesia approach seperti ini dulunya," tambahnya.

Menteri Luhut menjelaskan mengenai transformasi ekonomi Indonesia dari dulu komoditi base menjadi hilirisasi nickel ore stainless steel sampai ke batere litium.

Baca: Ingin Dapat Rezeki, Lulus Sekolah atau Karir Meningkat? Datanglah ke Kuil Hajiri di Jepang

Baca: Padatnya Agenda Kunjungan Paus Fransiskus di Jepang, 23 Hingga 26 November 2019

Baca: Potret Traveler Berlatar Bunga Tabebuya di Surabaya, Serasa Lagi Jepang

"Kita memiliki cadangan dunia untuk nikel ore terbesar di dunia. Bukan hanya berhenti ke nikel ore saja tapi juga ada palm oil, demikian pula alumina," kata Luhut.

Pengusaha Jepang juga bertanya serta punya perhatian besar kepada lingkungan hidup.

"Dia tanya saya mengenai lingkungan hidup. Kita katakan kalau lingkungan kita perhatian dengan baik, kita sangat care karena punya policy bahwa apa pun harus melihat ke generasi yang akan datang. Semua untuk generasi mendatang nantinya. Itu fokus kita," kata Luhut.

Oleh karena itu, Indonesia dipastikan tidak akan merusak lingkungan.

"Kita sudah pasti tidak akan buat policy yang bisa merusak lingkungan. Orang gak perlu ngajari kita mengenai soal lingkungan itu. tetapi kalau diberi advis ya tentu kita terima," ujarnya.

Menteri Luhut juga ingin mengembangkan energi ramah lingkungan.

"Kita kembangkan energi ramah lingkungan dengan hydropower. Indonesia sangat kaya dengan hydropower yang sedikitnya kita punya energi 40.000 Mega Watt. Salah satu di Kalimantan dan Papua yang besar," kata Luhut.

Menteri Luhut Panjaitan di Jepang
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan saat di Jepang.

Kalau hydropower yang kecil di Sumatera Jawa antara 100 sampai 300 MegaWatt banyak sekali.

Di Kayan Kalimantan Barat dan Membramo di Papua untuk membuat integrated industry terbesar di dunia yang ramah lingkungan karena menggunakan air.

"Jadi tentu saja kita mesti jaga lingkungan dan hal itu sangatlah penting sehingga air tetap bagus," ujar dia.

Indonesia menurutnya sedang mentransformasikan negaranya agar dapat membuat rakyatnya jadi sejahtera.

"Harga listrik di Indonesia bisa menjadi 4 cent per kilowatthour (kwh). Mungkin kalau setelah 20 tahun jadi 2 cent per kwh. Artinya, yang kita buat di situ pasti tak ada yang bisa kalahkan nantinya karena resources sebagian besar dari Indonesia," kata Luhut.

Dengan kekuatan yang ada di Indoensia itu menurut Menteri Luhut bahkan Australia pun tak akan melirik ke China yang 9-11 cent per kwh lebih tinggi dari Indonesia.

Baca: Pengusaha Jepang Ingin Bantu Atasi Banjir Jakarta

Baca: 3 Tips Penting Liburan ke Jepang untuk Pemula

Baca: Jepang Ingin Bantu Indonesia soal Pemindahan Ibu Kota ke Kaltim

"Lalu kita lihat Jepang yang 18 cent per kwh pasti pergi ke Indoensia juga karena rendah sekali nantinya," ujarnya.

Itu sebabnya Indonesia menurut LUhut punya peran yang sangat penting di Asia.

"Kita memiliki peran yang sangat penting dan pengusaha Jepang banyak yang sangat tertarik kepada Indoensia saat ini," katanya.

Pengusaha Jepang menemui Luhut dan mengatakan tak tahu mengenai perubahan Indonesiai.

"Sebuah pertemuan penting memang. Tapi saya kaget juga tadi, mungkin tak ada yang menginformasikan ke pengusaha itu, bahwa telah terjadi transformasi besar di Indonesia menjadi hilirisasi saat ini," lanjut Menteri Luhut.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved