Rabu, 1 Oktober 2025

Legislator Golkar Pertanyakan Perlunya Pertahankan BNPT, Ini Tanggapan Pengamat

Supriansa berpendapat BNPT telah beberapa kali kecolongan atas beberapa aksi teror di Indonesia.

Editor: Johnson Simanjuntak
Situs Resmi BNPT
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme adalah sebuah lembaga pemerintah nonkementerian yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang penanggulangan terorisme. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Golkar Supriansa mempertanyakan masih perlukah untuk mempertahankan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Pasalnya, Supriansa berpendapat BNPT telah beberapa kali kecolongan atas beberapa aksi teror di Indonesia.

Terkait hal itu, pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta mengatakan keberadaan BNPT sangatlah penting guna menanggulangi aksi teror.

Baca: Soal Penusukan Wiranto, BNPT Telah Berikan Informasi ke Polri dan Densus 88

"Kejadian di Pandeglang dan Medan bukan berarti BNPT gagal. Dalam tahun ini sudah banyak sekali anggota kelompok radikal yang ditangkap disertai dengan barang bukti yang siap pakai untuk aksi teror. JIka hal ini tidak dilakukan maka aksi-aksi teror akan lebih banyak terjadi," ujar Stanislaus, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (21/11/2019).

Ia juga mengatakan BNPT telah melakukan upaya deradikalisasi dan upaya kontra radikalisasi demi mencegah berkembangnya aksi terorisme dan munculnya bibit baru teroris.

Baca: Legislator Golkar: Masih Perlukah Kita Pertahankan BNPT?

Untuk deradikalisasi, Stanislaus melihat banyak mantan napi teroris yang sekarang justru membantu pemerintah. Sementara upaya kontra radikalisasi dilakukan kepada generasi muda yang rentan terkena paham radikal.

Stanislaus menegaskan BNPT tetap harus dipertahankan, namun dengan peningkatan peran dan kinerja lembaga tersebut ke depannya.

"Meskipun terjadi aksi teror di Pandeglang dan Medan bukan berarti BNPT gagal, namun lebih tepat jika peran dan kinerja BNPT perlu ditingkatkan," tandasnya.

Baca: Komisi III DPR Cecar BNPT Terkait Pencegahan Aksi Teror

Sebelumnya diberitakan, anggota Komisi III DPR fraksi Golkar Supriansa menyoroti beberapa aksi teror yang terjadi di Indonesia.

Hal itu disampaikannya dalam rapat dengar pendapat Komisi III DPR bersama Kepala BNPT Suhardi Alius, Kamis (21/11/2019).

Menurutnya, BNPT telah kecolongan atas beberapa aksi teror yang terjadi berupa ledakan bom, penusukan dan lain sebagainya. Lantas, ia mempertanyakan kepada Suhardi Alius apakah masih perlu mempertahankan BNPT.

"Saya melihat deteksi dini yang telah dilakukan oleh BNPT menurut pengamatan saya ini kecolongan karena tidak pernah diprediksi sama sekali. Setelah Pak Wiranto di Pandeglang, muncul di Sumatera Utara berarti ini kecolongan menurut saya karena tidak deteksi dari awal," kata Supriansa di Ruang Rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta.

"Kalau begitu, saya mau bertanya kepada bapak, yang menjawab adalah bapak berdasarkan analisa bapak sendiri, masih perlukah kita pertahankan BNPT dengan adanya ledakan-ledakan yang terjadi yang menurut saya telah terjadi kecolongan kita ini semuanya," imbuhnya.

Baca: Komisi III Gelar RDP Bersama Kepala BNPT, Bahas Isu Radikalisme Hingga Terorisme

Lebih lanjut, Supriansa khawatir aksi teror akan berlanjut karena tidak adanya deteksi dini oleh BNPT. Ia mengatakan BNPT merupakan lembaga terdepan yang menyusun strategi menanggulangi terorisme.

"Yang saya khawatirkan setelah kantor polisi (Mapolrestabes Medan) ini maka akan muncul lagi ke daerah-daerah timur di sana sepeti yang telah digambarkan tadi bapak kepala BNPT bahwa beberapa daerah menjadi target-target mereka," katanya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved