Senin, 6 Oktober 2025

Ahok Masuk BUMN

Fadli Zon Sebut Jokowi-Ahok Tak Sekadar Teman Politik, tapi Teman Sejati

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut jika Presiden Jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, menunjukkan wujud pertemanan sejati.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, menyebut jika Presiden Jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, menunjukkan wujud pertemanan sejati.

Hal itu diungkapkan Fadli Zon melalui cuitan akun Twitternya, @fadlizon, Senin (18/11/2019).

Ia mengungkapkan pengangkatan Ahok tidak hanya sekadar teman politik, namun Jokowi dan Ahok adalah teman sejati.

"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam. Bukan sekedar teman politik, tapi teman sejati," tulisnya.

Sementara itu berbagai dukungan kepada Ahok untuk menjadi bagian dari BUMN datang dari sejumlah pihak.

Arief Poyuono

Wakil Ketua Umum Gerinda lain, Arief Poyuono mendukung rencana bergabungnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Menurutnya, Ahok memiliki integritas yang tinggi dan cocok ditempatkan di BUMN seperti PLN.

Dia berharap dengan bergabungnya Ahok di PLN, bisa membersihkan mafia yang ada di sana. 

PLN, lanjut Arief, dalah BUMN untuk publik dan berkaitan langsung dengan masyarakat. 

"Karena PLN untuk publik ya. Kalau PLN bermasalah, mengganggu iklim masyarakat juga investasi yang sedang digalakkan Pak Jokowi," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Kamis (14/11/2019).

Arief Poyuono sangat mendukung jika Ahok ditempatkan di PLN.

Namun, menurutnya, Ahok saja tidak cukup karena harus didampingi orang yang mengerti PLN. 

"Ya kalau saya boleh merekomendasi Ahok didampingi Ahmad Daryoko, mantan ketua serikat pekerjanya PLN, yang selama ini gigih memperjuangkan PLN dan PLN berjalan bersih," ungkapnya.

Selain PLN, Pertamina juga cocok untuk Ahok.

Ia tidak meragukan integritas Ahok dalam bekerja.

"Saya mengakui dia di DKI sangat baik. Jelas ketika memimpin DKI dia sukses," jelasnya.

Sandiaga Uno

Dilansir melalui Kompas.com, Sandiaga menyebut latar belakang pendidikan Ahok membuatnya dipilih untuk bergabung di BUMN.

Sandiaga Uno
Sandiaga Uno (Instagram/sandiuno)

Keputusan Menteri BUMN Erick Thohir menggandeng Ahok dipandangnya sebuah keputusan yang tepat.

"Mungkin Pak Ahok memiliki kekuatan di bidang pertambangan karena beliau sarjana pertambangan, yang dicari tentu kecocokannya kepada right man at the right place," ucap Sandi kepada wartawan seusai mengisi acara di Hotel Grand Dafam Rohan Yogyakarta, Bantul, Kamis (14/11/2019).

Ia mengungkapkan di mana saja Ahok ditempatkan nantinya, masyarakat wajib memberikan dukungan.

"Dan setelah terpilih, kita sudah wajib (mendukung) karena BUMN milik rakyat, milik bangsa dan negara. Jadi patut didukung untuk memberikan kemaslahatan sesuai dengan Pasal 33 UUD 45," ucap Sandi.

Arya Sinulingga

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, menyebut BUMN membutuhkan orang seperti Ahok.

Ahok dinilai memiliki kapasitas yang bisa memperbaiki banyak hal.

Hal tersebut diungkapkan Arya dikutip dari video pemberitaan Youtube Kompas TV, Rabu (13/11/2019).

"Kita butuh orang-orang seperti Pak Ahok yang memang bisa mendukung BUMN."

"Beliau punya kapasitas yang diakui oleh publik untuk hal-hal yang bisa memperbaiki banyak hal," ucapnya.

Diketahui Ahok mendatangi Kementerian BUMN untuk bertemu Menteri BUMN Erick Thohir, Rabu (13/11/2019).

Pertemuan tersebut dikatakan Arya banyak membahas mengenai BUMN.

"Tadi pagi (kemarin, red) Pak Ahok datang ke Kementerian BUMN dan bertemu Pak Erick. Pak Erick dan Pak Ahok bicara banyak mengenai BUMN," ucapnya.

Arya juga mengungkapkan Kementerian BUMN memiliki harapan besar agar Ahok berkenan bergabung dengan Kementerian BUMN.

Diungkapkannya, Ahok diminta untuk bergabung dan memperkuat satu BUMN.

"Harapan kita memang Pak Ahok bisa bergabung bersama kita di salah satu BUMN di Indonesia. Kita mengharapkan dengan Pak Ahok agar bersedia untuk bergabung, memperkuat salah satu BUMN," ungkapnya.

Arya belum bisa memastikan posisi Ahok ketika bersedia bergabung di BUMN.

Namun, ia menyatakan sektor yang akan dimasuki Ahok berkaitan dengan banyak orang.

"Yang pasti sektor yang membutuhkan perhatian besar dan mempengaruhi banyak orang," ungkapnya.

Arya menyebut yang menjadi prinsip utama adalah meminta kesediaan Ahok terlebih dahulu untuk bersedia bergabung.

"Soal (sektor) energi atau apapun itu kita belum tahu, yang pasti prinsipnya adalah meminta kesediaan beliau terlebih dahulu untuk bersedia," ungkapnya.

Ditanya apakah rencana masuknya Ahok ke BUMN adalah rekomendasi presiden, Arya menjawab Menteri Erick Thohir mendapat banyak masukan dari banyak pihak.

Arya juga mengungkapkan Erick Thohir menilai Ahok dibutuhkan di BUMN.

"Yang pasti soal rekomendasi atau apapun, banyak masukan dari kita kepada Pak Erick, dan Pak Erick melihat memang Pak Ahok bisa membantu kita."

"Pak Ahok juga masih muda, bisa kita minta untuk membantu BUMN," ucapnya.

Arya juga menyebut setiap posisi vital di BUMN, melalui koordinasi dengan Presiden Jokowi.

"Setiap posisi vital di BUMN, kita harus berkoordinasi dengan Pak Jokowi. Hal yang banyak menyangkut kehidupan pasti kita koordinasi dengan Pak Jokowi," ungkapnya.

Pihaknya juga berharap Ahok bisa segera bergabung.

"Kita harap secepatnya Pak Ahok bersedia bergabung bersama kita," sebutnya

(TRIBUNNEWS.COM/Wahyu Gilang Putranto/Faisal Mohay) (Kompas.com/Ihsanuddin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved