Ahok Masuk BUMN
Ahok Masuk BUMN, Ini Deretan Bisnis Suksesnya yang Dibangun Bersama Mantan Istrinya, Veronica Tan
Ahok diisukan akan bergabung dengan BUMN. sebelum menjadi wakil rakyat, Ahok mendirikan bisnis yang sukses. Inilah deretan bisnis yang ia bangun

TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok diisukan akan bergabung dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini santer dikabarkan akan menduduki posisi yang strategis seperti komisaris atau direksi.
Kabar masuknya Ahok dalam BUMN menyebar setelah ia mendatangi Kementerian BUMN dan bertemu Erick Thohir, Menteri BUMN pada Rabu (13/11/2019).
Banyak tokoh yang mendukung ataupun menolak masuknya Ahok dalam jajaran BUMN.
Ahok banyak didukung oleh para tokoh, satu di antaranya adalah Wamen BUMN Budi Ganadi.
Ia mengatakan jika karakter dari Ahok bisa menguatkan Kementerian BUMN.
Mantan Bupati Belitung Timur yang ingin disebut namanya BTP ini menjadi satu di antara tokoh kontroversional di Indonesia.
Sebelum diisukan masuk dalam BUMN, Ahok ini adalah seorang pengusaha.
Baca: Ahok Masuk BUMN, Ini Deretan Bisnis Suksesnya yang Dibangun Bersama Mantan Istrinya, Veronica Tan
Ia pernah membangun bisnis yang sudah digeluti bersama mantan istrinya, Veronica Tan selama kurang lebih 20 tahun sebelum mereka bercerai.
Dilansir melalui Kompas.com yang mengutip buku Jejak Para Pemimpin (2014), berikut adalah usaha yang sukses dimiki Ahok:
1. CV Panda yang bergerak dalam bidang Kontraktor Timah
Selepas menjadi sarjana Teknik Geologi dari Universitas Trisakti, Ahok memutuskan mengikuti jejak ayahnya menjadi pengusaha.
Pada 1989, ia pulang kampung ke Belitung dan mendirikan CV Panda. Perusahaan itu bergerak di bidang pertambangan, sebagai kontraktor PT Timah.
Selama dua tahun menjadi kontraktor, Ahok bermimpi menjadi pengusaha di bidang pembangunan yang lebih besar lagi.
Namun, ia sadar bahwa untuk menjadi pengolah mineral, diperlukan modal yang besar serta manajemen yang profesional.
Untuk itu, ia kembali ke Jakarta dan mengambil S2 di bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetia Mulya.
Setelah meraih gelar Magister Manajemen (MM), Ahok diterima bekerja di PT Simaxindo Primadya di Jakarta.
Perusahaan itu bergerak di bidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik.
Baca: Ahok Masuk BUMN, Jokowi: Masih di Seleksi
Ahok berperan sebagai staf direksi bidang analisis biaya dan keuangan proyek.
Namun, tak lama, Ahok ingin mengembangkan usahanya di Belitung sehingga berhenti bekerja dan pulang kampung pada 1992.
2. Membangun PT Nurindra Ekapersada
Pada 1992, Ahok mendirikan PT Nurinda Ekapersada.
Perusahaan itu didirikan sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995.
Pabrik yang dimaksud berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa Mengkubang, Manggar, Belitung Timur.
Ahok bermimpi pabrik itu menjadi percontohan agar usaha bisa menguntungkan bagi pemegang saham, karyawan, dan warga sekitarnya.
Dengan dibantu berbagai orang, pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung itu didirikan pada 1994.
Ahok memilih menggunakan teknologi dari Amerika Serikat dan Jerman untuk operasionalnya.
Ia ingin perusahaannya bisa memulai tumbuhnya suatu kawasan industri terpadu dan pelabuhan samudra dengan nama Kawasan Industri Air Kelik (KIAK).
Sayang, langkahnya terhenti pada tahun 1995, Pabrik Ahok ditutup pemerintah.
Ahok mengaku ada oknum Kementerian Kehutanan yang menerbitkan sertifikat hutan lindung di lahan tambang miliknya.
Diduga, ada tambang lain yang berusaha memuluskan izin, tetapi mengorbankan tambang yang berizin resmi yang tak lain dimiliki Ahok.
Baca: Andre Rosiade Beri Tanggapan Ahok Masuk BUMN, dari Kasus Sumber Waras dan Dihapusnya Cuitan Gerindra
Soal kasus ini, ia pernah menceritakannya kepada jajaran Pemprov DKI ketika menjabat sebagai Gubernur DKI.
"Saya pun dulu sebelum jadi pejabat, saya muak dengan yang namanya oknum pejabat.
Saya betul-betul muak dengan kemunafikan, meras, menekan, saya betul-betul muak," kata Ahok dengan nada tinggi pada 2016 silam.
Sontak, perusahaan tambang Ahok ditutup. Peristiwa inilah yang pada akhirnya membuat Ahok berniat menjadi pejabat.
Sebab, lanjut dia, pengusaha tidak bisa melawan kebijakan pemerintah.
3. Pemilik hotel di Belitung Timur
Selain bisnis pertambangan, Ahok ternyata juga memiliki bisnis sampingan di bidang pariwisata.
Dikutip dari Kompas.com, Ahok mempunyai hotel bernama Hotel Purnama Belitung.
Ternyata penginapan tersebut milik keluarga Ahok.
Letaknya pun berada persis di belakang rumah keluarganya.
"Inul pernah tidur di kamar saya sama suaminya, dan saya pindah ke kamar ibu," kata Basuki di rumahnya di Belitung Timur, Bangka Belitung, sambil menunjuk sebuah foto yang terpampang di dinding bersama Inul dan Adam, Minggu (15/9/2013).
Penginapan tersebut memiliki 10 kamar dengan fasilitas lengkap, seperti televisi, spring bed, kamar mandi dalam, bathtub, kloset duduk, dan sebagainya.
Kamar-kamar tersebut disewakan kepada wisatawan asing maupun domestik yang berlibur ke Pulau Bangka Belitung.
Penginapan itu sendiri awalnya adalah sebuah garasi mobil.
Ahok pun bingung kenapa sang ayah, Indra Tjahaja Purnama (Kon Nam), membuat garasi yang sangat lebar.
Namun, pesan sang ayah sebelum meninggal, ia ingin agar garasi ini dapat digunakan sebagai tempat penginapan.
(Tribunnews.com/Maliana)(Kompas.com/Nibras Nada/Kurnia Sari)