Panglima TNI Resmi Buka Gebyar Karya Pertiwi 2019
Ia mengatakan, setiap kali berkunjung ia disambut dengan penampilan budaya penyambutan yang begitu mengagumkan.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memukul alat musik khas Papua, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Ketua Umum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto membuka secara resmi Gebyar Karya Pertiwi dan Military Attache Spouses Culture 2019 di Balai Sudirman, Tebet, Jakarta Selatan pada Rabu (13/11/2019).
Dalam sambutannya, Hadi mengungkapkan pengalamannya setiap kali berkunjung ke daerah-daerah.
Ia mengatakan, setiap kali berkunjung ia disambut dengan penampilan budaya penyambutan yang begitu mengagumkan.
Hadi mengaku selalu saja saya terkagum-kagum dengan berbagai kearifan lokal meski masih banyak daerah yang belum sempat ia kunjungi dan memiliki keunikannya tersendiri.
Begitu pula menurutnya dengan negara-negara di dunia yang memiliki kekhasannya masing-masing.
Menurutnya, semua itu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.
Oleh karena itu ia menyampaikan terima kasih yang tulus dan penghargaan kepada seluruh Atase Pertahanan negara sahabat beserta isteri yang telah turut memeriahkan acara ini.
"Gebyar Karya Pertiwi juga mengedepankan peningkatan ekonomi kreatif sesuai dengan program Pemerintah. Kreatifitas ekonomi dalam era revolusi industri 4.0 ini sangat menentukan apakah kita akan dapat mengambil manfaat dari perkembangan teknologi yang ada," kata Hadi di Balai Sudirman Tebet Jakarta Selatan pada Rabu (13/11/2019).
Menurutnya, teknologi komunikasi memungkinkan masyarakat untuk menjangkau dunia dengan mudah dan membuka peluang yang begitu besar.
"Bila kita dapat memanfaatkannya untuk kegiatan positif, maka paradoks disrupsi teknologi dapat kita minimalisir," kata Hadi.
GKP 2019 sendiri merupakan perpaduan bazar produk-produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berkualitas dengan penampilan kegiatan pertunjukan seni budaya Indonesia dan mancanegara serta workshop pemasaran produk unggulan berbasis digital, dalam rangka meningkatkan kompetensi pelaku usaha dan kesejahteraan.
Tiga kegiatan yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatan tersebut yakni bazar produk, pertunjukan seni budaya, dan workshop.
Bazar produk tersebut menampilkan 198 stan produk kreatif dan berkualitas yang telah terkurasi, dan berasal dari subsektor fashion, kuliner & kriya dari Perwakilan Dharma Pertiwi seluruh tanah air, serta 20 Atase Pertahanan Negara sahabat.
Kedua puluh negara tersebut antara lain China Mexico, Pakistan, Polandia, Korea Selatan, Thailand, Singapura, Brunei, Malaysia, Papua New Guniea, Rusia, Filipina, Vietnam, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Spanyol, dan Inggris.
Pertunjukan seni budaya yang dihadirkan antara lain bertema nusantara yang melibatkan berbagai perwakilan Atase Militer Negara sahabat.
Tidak hanya itu, pada hari ketiga acara tersebut yakni Jumat, 15 November 2019 akan dilaksanakan Lomba Memasak Nasi Goreng bagi Atase Pertahanan negara-negara sahabat tersebut.
Sedangkan workshop yang digelar lebih kepada mengajak keterlibatan keluarga prajurit dalam pemasaran produk unggulan berbasis digital.
Kegiatan tersebut juga ditujukan untuk memperkenalkan dan melestarikan keanekaragaman kerajinan budaya, khususnya sarung khas Indonesia dengan beragam bentuk dan corak serta bidang usaha antara lain dari sub sektor ekonomi kreatif antara lain bidang usaha kuliner, kerajian tangan, kriya, dan lainnya.
Acara yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-74 TNI Tahun 2019 akan berlangsung tanggal 13 sampai 15 November 2019.
Acara tersebut merupakan acara yang digelar kedua kalinya setelah dilaksanakan tahun 2018 yang lalu juga dalam rangka HUT TNI Tahun 2018.
Gebyar Karya Pertiwi 2019 mengangkat tema “Peningkatan Usaha Mandiri Untuk Menunjang Ekonomi Kreatif dan Menambah Pendapatan Keluarga” dengan sub tema “Kreasi Kerajinan Sarung Tanah Air” yang akan menampilkan sarung-sarung unggulan daerah seluruh Indonesia.