Muhammadiyah Ucap Terima Kasih ke Pemerintah karena Kahar Muzakkir Jadi Pahlawan Nasional
Gelar tersebut membuktikan pengakuan atas jasa dan pengabdian terhadap tokoh kemerdekaan yang juga tokoh Muhammadiyah kelahiran Kota Gede tersebut.
Jauhi sikap saling menegasikan, menganggap diri paling bersih sambil terbiasa merendahkan orang lain, apalagi saling bermusuhan yang dapat memperlemah bangsa ini. Ujaran dan pernyataan melambangkan jiwa dan pikiran, karenanya semua pihak penting mengedepankan keadaban, kecerdasan, dan kehormatan dalam berbangsa.
"Kritik merupakan hal positif, yang dikritik tidak perlu alergi, sebab negara tanpa kritik bisa menjadi monolitik dan terbuka kemungkinan terjerumus pada salah langkah. Namun kritik juga perlu objektif dan yang mengeritik tidak perlu merasa benar sendiri dan apologi. Seringlah setiap pihak bermuhasabah diri, siapa tahu dibalik kelebihan diri atau institusi ada banyak kekurangan, sebaliknya di balik kekurangan ada banyak kelebihan tanpa apriori,"kata Haedar.
Bersamaan dengan itu tambah Haedar semua pihak harus mengedepankan jiwa ikhlas, cerdas, adil, dan bijak dalam ber-Indonesia layaknya sikap para negarawan sebagaimana ditunjukkan Ki Bagus, Mr Kasman, dan Prof Kahar yang berjiwa memberi sekaligus memberi solusi.(Willy Widianto)