Minggu, 5 Oktober 2025

Kisruh Garuda-Sriwijaya, Yusril Ihza Mahendra: Deadlock, Sriwijaya Air 'Cerai' dari Garuda Indonesia

Kisruh dan memutuskan berpisah, hubungan dua maskapai Indonesia kini business to business antara Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air.

(Garuda Indonesia) (aeronauticsonline.com)
Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air 

TRIBUNNEWS.COM - Seusai adanya permasalahan dengan maskapai pelat merah Garuda Indonesia, maskapai Sriwijaya Air kembali beroperasi secara normal sejak Jumat (8/11/2019).

Sejumlah jadwal penerbangan kembali tepat waktu dan tidak ada penundaan atau pembatalan rute penerbangan.

Hal ini menyusul kabar pemberhentian kerja sama antara maskapai Sriwijaya dan Garuda Indonesia.

Diwartakan TribunBisnis.com, kini hubungan keduanya hanya berdasarkan business to business.

Saat ini Garuda Indonesia Grup sedang bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya Air untuk penyelesaian utang dan kewajiban Sriwijaya kepada Garuda Maintance Facility, Gapura Angkasa, BNI dan Pertamina.

Sebelumnya kisruh yang terjadi antara maskapai Garuda Indonesia dan Sriwijaya Air berujung pada pembatalan sejumlah penerbangan pada Kamis (8/11/2019) kemarin.

Kerjasama Manajemen Merugikan Sriwijaya Air

Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA) (KompasTV)

Maskapai Penerbangan Kisruh, Penumpang Sriwijaya Air Terlantar tanpa Diberi Penjelasan

Sementara pihak Sriwijaya Air yang diwakili pengacara Yusril Ihza Mahendra, menyatakan kerjasama manajemen cenderung merugikan pihak Sriwijaya Air.

Pengacara sekaligus pemegang saham PT Sriwijaya Air mengatakan pihaknya tengah menyiapkan langkah untuk mengakhiri kerja sama manajemen (KSM) dengan Garuda Indonesia Grup.

Yusril mengatakan, Sriwijaya menganggap kerja sama dengan Garuda Grup selama ini merugikan kepentingan Sriwijaya.

Menurutnya, terlalu banyak konflik kepentingan antara anak-anak perusahaan GA dengan Sriwijaya.

Untuk itu, pihaknya ingin kerja sama manajemen tersebut dihentikan.

 "Sriwijaya Air akan mengundang GA Grup untuk duduk satu meja membahas pengakhiran kerjasama yang sudah berlangsung selama setahun itu," kata Yusril dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).

Sriwijaya Air Hentikan Kerja Sama dengan Garuda Indonesia Group, Ini Alasannya

Yusril mengatakan, langkah tersebut diambil karena adanya intruksi mendadak dari maskapai berpelat merah itu kepada semua anak perusahaannya.

Anak perusahaan GA di antaranya, GMF, Gapura Angkasa dan Aerowisata dihimbau untuk memberikan pelayanan kepada Sriwijaya dengan cara pembayaran uang tunai di muka pada Kamis (7/11/2019).

Sriwijaya diminta membayar tunai demi mendapatkan pelayanan service dan pemeliharaan.

"Sriwijaya menolak perubahan sistem pembayaran yang tidak fair ini dan menganggap GA sengaja ingin melumpuhkan Sriwijaya," ujarnya.

Yusril juga mengklarifikasi kekacauan penerbangan yang terjadi, Kamis (7/11/2019) karena pelayan terhenti.

"Akibat instruksi mendadak itu, terjadi kekacauan pada sebagian besar penerbangan Sriwijaya hari Kamis 7 November kemarin karena terhentinya pelayanan oleh anak perusahaan GA Grup," kata Yusril.

HNW: Perkuat Etika Para Santri, Pesantren Mesti Terdepan Mencetak Generasi Unggul

Menurutnya, sejak kemarin Sriwijaya berusaha keras untuk mengaktifkan seluruh rute penerbangannya sendiri atau dengan bekerja sama dengan pihak lain di luar Garuda Grup.

Kini, Sriwijaya kembali mengaktifkan sendiri layanan servis pesawat, line maintenance, groundhandling dan catering sendiri tanpa kerjasama dengan GA Grup lagi.

"Setelah kerjasama dengan GA Grup, semua pelayanan itu diambil alih oleh anak-anak perusahaan Garuda dengan biaya yang jauh lebih mahal," klaimnya.

Penerbangan Kembali Normal

Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA)
Pengacara dan shareholder Sriwijaya Air Yusril Ihza Mahendra usai melangsungkan rapat dengan Menteri Perhubungan dan Menko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Kamis (7/11/2019). (KOMPAS.com/FIKA NURUL ULYA) (KompasTV)

Adapun per hari Jumat (8/11/2019), lanjut Yusril, seluruh rute penerbangan Sriwijaya kembali normal.

Seluruh peralatan line manintenance dan spare parts pesawat milik Sriwijaya yang selama ini digudangkan oleh GA Grup, kemarin diserahkan kembali oleh GMF setelah didesak berkali-kali bahkan diancam akan dilaporkan ke polisi.

Lihat Thalia Bicara Ini ke Kakek Neneknya soal Betrand Peto, Ruben Onsu Syok: Kita Gak Ngajarin

Yusril menambahkan, kinerja Sriwijaya tidak bertambah baik di bawah manajemen yang diambil alih oleh GA Grup melalui Citilink.

Perusahaan malah dikelola tidak efisien dan terjadi pemborosan yang tidak perlu.

Tadi malam di kantor Garuda Indonesia, Yusril mengatakan pihaknya semula mau menyelesaikan draf perpanjangan perjanjian kerjasama dengan GA Grup. Namun karena deadlock dalam menyusun Board of Directors (BOD).

"Maka dalam rapat Jumat pagi (8/11/2019) para pemegang saham memutuskan untuk mengambil langkah menghentikan kerja sama manajemen dengan Garuda Grup," jelasnya.

Nota pemberitahuan pengakhiran kerjasama itu dikirimkan ke Garuda, Citilink dan GMF hari ini.

Sriwijaya juga memberitahukan secara resmi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa manajemen Sriwijaya kini diambil alih dan dijalankan sendiri oleh Sriwijaya.

Tinggalkan Panggung Indonesia Idol, Prinsa Shafira: Sakit, Bukan Settingan dan Gimik!

Sebagai langkah awal pengakhiran, para pemegang saham telah memutuskan mengangkat BOD Sriwijaya yang baru yang seluruhnya berasal dari internal Sriwijaya Air.

Pihak Sriwijaya juga hari ini telah mengembalikan semua tenaga staf perbantuan dari GA Grup untuk tidak bekerja lagi di Sriwijaya.

"Kepada masyarakat, kami memohon maaf atas kurang baiknya pelayanan Sriwijaya selama manajemennya ditangani oleh direksi yang mayoritas berasal dari GA Grup. Selanjutnya, Sriwijaya akan kembali bekerja secara profesional melayani pelanggan sebagaimana selama ini dilakukan oleh Sriwijaya," pungkasnya. (*)

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)  (TribunBisnis.com/Ria anatasia)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved