KRONOLOGI Kisruh Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia, Bermula dari Pencopotan Direksi Sepihak
Kisruh antara Maskapai Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air berujung pada pembatalan sejumlah penerbangan di Terminal Dua Bandara Soekarno-Hatta.
TRIBUNNEWS.COM - Kisruh antara Maskapai Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air berujung pada pembatalan sejumlah penerbangan, Kamis (7/11/2019).
Penumpang Sriwijaya Air sempat terkatung-katung setelah 15 penerbangan mengalami keterlambatan dan sebagian ada yang dibatalkan.
Kekisruhan terjadi dikabarkan akibat dari pemberhentian kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air.
Linimasa turbulensi antara dua maskapai tersebut dijelaskan dalam acara Kompas Siang yang videonya diunggah di kanal YouTube Kompas TV, Jumat (8/11/2019).

Pada awalnya, Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaannya, Citilink, bekerja sama dengan Sriwijaya Air Group pada November 2018.
Bulan September 2019, ketegangan mulai terjadi pasca pencopotan direksi Sriwijaya Air tanpa adanya persetujuan dari pihak Garuda Indonesia.
Layanan perawatan pesawat oleh Garuda Maintenance Facility Indonesia (GMFI) diberhentikan.
Kemudian keduanya kembali tenang awal Oktober 2019.
Kerja sama manajemen kembali disepakati untuk memperbaiki keuangan Sriwijaya yang masih berhutang pada beberapa instansi, yaitu BNI, Pertamina, dan GMFI.
Kini, kerja sama antara Garuda Indonesia dengan Sriwijaya Air telah berakhir.
Hubungan antara keduanya hanya sebatas business to business.
Dalam video tersebut dijelaskan, saat ini Garuda Indonesia Group sedang bernegosiasi dengan pemegang saham Sriwijaya Air untuk penyelesaian utang dan kewajiban Sriwijaya kepada Garuda Maintance Facility, Gapura Angkasa, BNI dan Pertamina.
Sementara pihak Sriwijaya Air yang diwakilkan oleh pengacara Yusril Ihza Mahendra menyatakan kerja sama manajemen cenderung merugikan pihak Sriwijaya.
Terutama soal penerapan biaya manajemen sebesar 50 persen dan berbagi keuntungan 65 persen yang diklaim sepihak oleh Garuda Indonesia Group.
Maskapai Sriwijaya Air sudah mulai beroperasi sejak Jumat (8/11/2019) pagi.
Hal tersebut dikabarkan oleh Jurnalis Kompas TV, Ery Caesaria yang berada di Bandar Udara Soekarno-Hatta, Tangerang dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV.

Jadwal penerbangan Sriwijaya Air hari ini tepat waktu dan tidak mengalami delay atau penundaan hingga pembatalan rute penerbangan.
Ery Caesaria mengabarkan terdapat satu jadwal keberangkatan yang harus ditunda oleh Sriwijaya Air.
Jadwal tersebut merupakan keberangkatan menuju Silangit, Sumatra Utara.
Seharusnya keberangkatan tersebut dijadwalkan pukul 12.15 WIB, namun karena mengalami penundaan menjadi 12.50 WIB.
Menurut penuturan Ery Caesaria, belum ada keterangan resmi dari pihak Sriwijaya Air mengenai jadwal yang delay tersebut.
Meski begitu, sejauh ini memang keberangkatan menggunakan Maskapai Sriwijaya Air di Terminal dua Bandara Soekarno-Hatta sudah mulai kembali normal.
Sayangnya, baru saja beberapa menit lalu kami melihat melalui papan informasi jadwal keberangkatan
Khususnya keberangkatan Sriwijaya Air ini ada satu keberangkatan menuju ke Silangit, Sumatra Utara harus mengalami penundaan alias delay.
Penerbangan yang seharusnya dijadwalkan pukul 12.15 WIB beru diberangkatkan pukul 12.50 WIB.
Ery Caesaria juga memantau Terminal Dua Bandar Udara Soekarno-Hatta tidak terdapat kepadatan penumpang dikarenakan penundaan.
Hari ini terdapat 26 jadwal keberangkatan Sriwijaya Air yang sejak tadi pagi sudah berjalan sesuai dengan jadwal.
Hal tersebut berarti Sriwijaya Air sudah memperbaiki sistem dan juga mengoptimalkan pelayanan serta keamanan calon penumpang.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)