Mahfud MD: Transaksi Keuangan Digital Sering Digunakan Kelompok Teroris untuk Kegiatan Terorisme
Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan transaksi keuangan digital sering digunakan oleh teroris untuk kegiatan terorisme.
Mahfud MD : Transaksi Keuangan Digital Sering Digunakan Kelompok Teroris untuk Kegiatan Terorisme
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan transaksi keuangan digital sering digunakan teroris untuk kegiatan terorisme.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD ketika berbicara pada acara 'No Money For Terror' Ministerial Conference On Counter Terrorism Financing di Melbourne, Australia, Kamis (7/11/2019).
Dilansir laman resmi Kemenkopolhukam, Mahfud MD mengungkapkan perkembangan tekologi kini memudahkan manusia dalam melakukan transaksi keuangan secara digital.
“Sekarang ini dunia IT memudahkan orang melakukan transaksi keuangan melalui internet. Fakta itu memang menolong manusia untuk lebih mudah menyelesaikan urusan-urusan keuangannya,” ujar Mahfu MD.
Namun demikian, ia juga mengungkapkan bahwa transaksi keuangan digital juga memiliki dampak negatif.
Baca : Menko Polhukam Mahfud MD Hadiri Konferensi Internasional di Melbourne, Paparan Soal Terorisme
Dampak negatif tersebut contohnya seperti digunakan untuk pembiayaan kegiatan terorisme.
“Pada saat yang sama, (transaksi keuangan digital) sering digunakan oleh kelompok teroris untuk kegiatan terorisme, seperti pembelian senjata, pelatihan gaya militer kelompok teroris yang dibungkus melalui transaksi bisnis atau pengiriman uang melalui kegiatan dagang secara terpecah-pecah,” jelas Menko Mahfud.
Dalam konferensi yang dihadiri oleh 77 delegasi negara di dunia tersebut, Mahfud MD mengajak untuk bersama-sama bertindak menghadapi ancaman transaksi finansial kelompok teroris.
“Seluruh dunia menghadapi ancaman transaksi finansial kaum teroris yang seperti itu. Itulah sebabnya kita harus bertindak dengan fokus No Money For Terror,” katanya.
Dilansir Tribunnews.com, selain menghadiri konferensi tersebut, Menko Polhukam dijadwalkan juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Mendagri Australia Peter Dutton dan Menlu Ausralia Marise Payne.
Selain itu, Mahfud MD juga akan mengisi dialog kebangsaan dengan masyarakat Indonesia di Australia di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Melbourne pada Jumat (8/11/2019) jam 18.00 untuk selanjutnya bertolak ke Jakarta pada Sabtu (9/11/2019) pagi.
Baca : Mahfud MD ajak Negara di ASEAN Tingkatkan Kerjasama untuk Tanggulangi Terorisme
Ajak Tanggulangi Teroris
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menghadiri langsung acara ASEAN Political Security Community (APSC) ke-20 di Thailand, Sabtu (2/11/2019).
Dalam forum tersebut Mahfud mengajak seluruh negara anggota ASEAN untuk meningkatkan kerjasama pemantauan wilayah untuk menghadapi berbagai macam ancaman seperti terorisme, narkoba hingga pelanggaran hak asasi manusia.
“Kita harus tingkatkan kerjasama untuk menghadapi “foreign terrorist fighter” yang kembali ke wilayah ASEAN dan mencegah mereka membangun jaringan serta menyebarkan narasi radikal dan melakukan kekerasan ekstrimisme,” ungkap Mahfud dalam keterangan tertulis.
Untuk menghadapi itu, Mahfud mengatakan ASEAN bisa meningkatkan kerja sama dengan interpol dan memanfaatkan fasilitas pengawas ASEAN Our Eyes.
Menurutnya hal itu juga bisa diterapkan untuk mencegah peredaran narkoba di ASEAN.
Kemudian negara anggota ASEAN perlu meningkatkan kerja sama untuk melindungi data pribadi penduduknya.
“Hal itu berkaitan dengan kerja sama praktis melalui program ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP) agar menciptakan ekosistem damai di kawasan ASEAN,” ujarnya.
“Dan terakhir sudah waktunya kita untuk melakukan revisi terhadap ASEAN Intergovernmental Comission for Human Rights (AICHR) untuk melawan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang juga berkembang sesuai zaman,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Tio/Rizal Bamantama)