Beredar Kabar Ahok dan Antasari Azhar jadi Dewan Pengawas KPK, Kominfo: Hoax
Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar berantai Ahok dan Antasari Azhar menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beredar Kabar Ahok dan Antasari Azhar jadi Dewan Pengawas KPK, Kominfo: Hoax
TRIBUNNEWS.COM - Media sosial tengah dihebohkan dengan kabar berantai Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Selain Ahok, mantan Ketua KPK, Antasari Azhar juga dipilih sebagai Dewan Pengawas KPK.
Begini narasi yang beredar:
"Selamat dan Sukses Kami Ucapkan atas Terpilihnya Basuki Tjahaja Purnama dan Antasari Azhar Sebagai Dewan Pengawas KPK.
Musnahkan Kelompok Taliban di tubuh KPK Agar tidak dijadikan untuk kepentingan politik."

Baca: Diisukan Jadi Kandidat Dewan Pengawas KPK, Ahok: Bangun Bisnis Saja, Jagung Sama Ayam
Baca: Kata Jokowi Soal Dewan Pengawas KPK hingga Ahok Tepis Isu Tentang Dirinya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) langsung membantah kabar tersebut.
Lewat situs resminya, Kominfo menyebut, kabar Ahok dan Antasari Azhar jadi Dewan Pengawas KPK adalah hoaks alias kabar bohong!
Hal ini berdasar penuturan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Kurnia Ramadhana.
Kurnia bilang, informasi itu merupakan informasi palsu atau hoaks.
Pasalnya, UU KPK yang baru (hasil revisi) belum disahkan dan belum bisa diterapkan.
Baca: Ahok Bantah Jadi Calon Dewan Pengawas KPK, Jokowi Belum Mau Ungkap Nama Calon: Masih Penggodokan
Baca: Ahok Bantah jadi Dewan Pengawas KPK: Itu Hoaks
Adapun tudingan mengenai ada kelompok Taliban di KPK menurut Kurnia tidak substansial dan validasinya diragukan.
Kurnia menilai, isu Taliban tersebut dibuat oleh pihak tertentu yang tidak suka dengan perkembangan kinerja KPK dalam pemberantasan korupsi.
Kominfo juga melampirkan link counter portal berita yang mengunggah konfirmasi kabar hoaks tersebut, yaitu dari Kompas.com dan TribunPontianak.com.
Jokowi Jawab Isu Ahok dan Antasari Azhar Masuk Dewan Pengawas KPK
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab isu yang beredar, Antasari Azhar dan Ahok masuk dalam Dewan Pengawas KPK.
Jokowi menegaskan jika hingga saat ini nama-nama Dewan Pengawas KPK masih dalam tahap penggodokan.
"Belum, nanti masih bulan Desember. Masih digodok dalam tim internal," ujarnya dilansir YouTube Metro TV, Rabu (6/11/2019).
Hal ini disampaikan Jokowi setelah membuka dan meninjau Konstruksi Indonesia 2019 serta pameran Infrastruktur di JIExpo Kemayoran Jakarta.
Ia menambahkan, Dewan Pengawas KPK akan diumumkan dan dilantik bulan Desember bersamaan dengan pelantikan Komisioner KPK.
"Nanti kalau sudah kita sampaikan, langsung dilantik," ungkap Presiden.
Jokowi berharap orang yang dipilih menjadi Dewan Pengawas KPK adalah orang-orang yang memiliki kapabilitas dan integritas.
Sebelumnya, Juru bicara Presiden Fadjroel Rachman menerangkan penunjukan Dewan Pengawas KPK sedang dalam proses.
Presiden Jokowi bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno sedang memproses nama-nama tertentu yang diusulkan oleh banyak pihak.
"Terkait nama-nama yang masuk dalam Dewan Pengawas secara khusus tidak ada yang disebutkan," ujarnya dilansir YouTube TV One Selasa (5/11/2019).
Ia menambahkan nama-nama yang masuk sudah mendapatkan masukan dan pemerintah juga meminta masukan dari pihak masyarakat.
Mengenai jumlah Dewan Pengawas KPK, Fadjroel mengatakan akan dipilih lima orang Dewan Pengawas KPK karena disesuaikan dengan Undang Undang KPK.
Jokowi Diyakini Bakal Hati-hati dan Cermat Pilih Dewan Pengawas KPK
Ketika ditanya mengenai komposisi dari lima orang tersebut, ia menjawab akan didominasi dengan latar belakang hukum.
"Di masa transisi itu kan hak presiden yang berhak menentukannya. Umumnya pasti dari hukum pasti ada, tapi ada pihak non hukum," ungkap juru bicara presiden.
Fadjroel menambahkan, pemerintah benar-benar pro terhadap penegakan anti korupsi di Indonesia.
Jokowi menegaskan akan menunjuk langsung Dewan Pengawas KPK.
Jokowi mengatakan tidak akan ada panitia seleksi (pansel) dalam pemilihan Dewan Pengawas KPK saat berbincang dengan wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
"Untuk pertama kalinya tidak lewat pansel," ujar Jokowi.
Meski tidak melalui pansel dan pemilihan langsung ditunjuk oleh dirinya, Jokowi meminta agar masyarakat mempercayai pilihannya.
Jokowi juga memastikan, nantinya yang terpilih merupakan sosok yang memiliki kredibilitas yang baik.
"Tapi percayalah bahwa yang terpilih nanti adalah beliau-beliau yang memiliki kredibilitas yang baik," tegasnya.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Faisal Mohay)