Andi Arief Sindir Partai Gelora Besutan Fahri Hamzah: Gelanggang Orang Rapuh

Andi Arief melontarkan sindiran pada Partai Gelora yang dibentuk Fahri Hamzah setelah kader Demokrat, Deddy Mizwar gabung ke partai ini.

TRIBUNNEWS.COM - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief menyindir Partai Gelora, partai baru besutan Fahri Hamzah.

Lewat akun Twitter-nya, Andi Arief menyebut Partai Gelora sebagai Gelanggang Orang Rapuh.

Padahal, Gelora singkatan dari Gelombang Rakyat.

Hal ini berkaitan dengan akan bergabungnya seorang kader Demokrat, Deddy Mizwar ke Partai Gelora.

"Kalau menggoda dan mengumpulkan milik orang lain artinya memang itu Gelanggang Orang Rapuh (Gelora)," tulis Andi Arief dalam cuitannya sebagaimana dikutip Tribunnews.com, Kamis (7/11/2019).

Selain itu, Andi Arief juga menyarankan agar Partai Gelora yang akan dideklarasikan pada Minggu (10/11/2019) mendatang, agar merekrut Ruhut Sitompul.

"Setelah Dedy Mizwar, saya menyarankan Partai Gelora merekrut @ruhutsitompul," tulis Andi Arief.

Diketahui, Ruhut Sitompul memang kerap berganti partai.

Sebelum berakhir di PDIP, Ruhut Sitompul sempat berada di Partai Golkar lalu pindah ke Partai Demokrat dalam waktu yang cukup lama.

Masih dalam cuitannya, Andi Arief meminta agar Partai Gelora meniru Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Dalam rekrutmen, PSI mengajak orang baru untuk bergabung, lalu mendidik orang tersebut hingga mengerti politik.

"Tirulah PSI, mereka mengajak orang baru, mendidiknya, sampai mengerti politik."

"Bukan mengggelorakan jalan mudah, murah, dan gak mau lelah dengan pembajakan," tulis Andi Arief.

Andi Arief juga menegaskan, dirinya tidak memerangi Partai Gelora.

Pria kelahiran Bandar Lampung itu hanya ingin menantang cara berpikir yang merekrut dan membajak kader.

"Saya tidak memerangi Partai Gelora, cuma mau menantang cara berfikir merekrut dan membajak kader."

"Mana mungkin ada arah baru dengan orang lama yang tanpa loyalitas seperti Dedi Mizwar."

"Agar, Gelora tidak jatuh di garis start," tulis Andi Arief.

Diketahui, mantan Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengisyaratkan bergabung dengan Partai Gelora Indonesia.

Dalam akun Twitter pribadinya, pria yang akrab disapa Demiz itu mengomentari unggahan mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah yang memuat foto para pengurus Partai Gelora.

"Gelora... Perjalanan Baru... Visi Baru... Arah Baru," ujar Deddy dalam akun Twitter pribadinya, Rabu (6/11/2019).

Saat dikonfirmasi, Deddy membenarkan rencananya untuk bergabung dengan Partai Gelora.

Namun, pengumuman resminya akan ia sampaikan setelah Partai Gelora melakukan deklarasi pada 10 November 2019 mendatang.

"Nanti setelah deklarasi. Gelora-nya juga kan harus deklarasi dulu. Insya Allah, deklarasi baru gabung," kata Deddy saat dihubungi, Rabu.

Deddy mengatakan, kesamaan visi jadi satu alasan terbesarnya untuk bergabung dengan partai yang didirikan Anis Matta dan Fahri Hamzah itu.

Selain itu, ia juga mengaku cukup intensif berkomunikasi dengan Fahri Hamzah.

"Ya salah satunya karena itu, arah baru. Saya kan sering komunikasi, ikut mendorong lahirnya Gelora."

"Komunikasi sama Fahri, Anis Matta dan kawan-kawan," kata Deddy.

Dengan demikian, Deddy pun bakal segera hengkang dari Partai Demokrat.

Rencananya, pengunduran dirinya dari Demokrat bakal diumumkan usai Partai Gelora melakukan deklarasi.

"Nanti yah pengunduran dirinya, setelah deklarasi Gelora. Insya Allah tunggu waktunya saja," kata Deddy Mizwar.

Selain Deddy Mizwar, ada sejumlah mantan politisi PKS yang juga akan bergabung dengan Partai Gelora.

Di antaranya Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi dan politisi senior PKS DKI Jakarta Tri Wisaksana.

Hadi Mulyadi dan Tri Wisaksana saat ini masih menjabat Majelis Syuro PKS.

Mantan Ketua Komisi III DPR dari PKS Mahfud Siddiq kabarnya juga bergabung dengan Gelora.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deddy Mizwar Isyaratkan Gabung Partai Gelora Bersama Fahri Hamzah"

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Kompas.com/Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani)