Sebut Nadiem Makarim Pilihan Baik, Rizal Ramli: Tapi Kalau Larang Rocky Gerung Saya Tak Simpati Lagi
Rizal Ramli optimis dunia pendidikan akan lebih baik di bawah kepemimpinan Nadiem Makarim, namun ia mengingatkan agar Nadiem lebih terbuka.
TRIBUNNEWS.COM -- Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli menyambut positif adanya Nadiem Makarim di jajaran kabinet Jokowi-Maruf Amin.
Menurutnya, langkah Jokowi menjadikan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) adalah yang paling baik.
Namun, ia mengaku tak akan simpati lagi kepada Nadiem Makarim jika ia ikut-ikutan melarang Rocky Gerung dan tokoh lainnya untuk bicara di kampus-kampus.
Baca: Kegiatan Veronica Tan Saat Ini Setelah Ahok Sudah Bahagia dengan Istri Barunya
Baca: Cerita Desainer Maya Ratih Bikin Busana Wedding Ahok-Puput Nastiti Devi
Baca: Laporkan Banyak Akun Penyebar Video Mesum Mirip Dirinya, Gisel: Enggak Ada Ampun, Biar Jera
DIlansir TribunnewsBogor.com dari Youtube CNN Indonesia, Rocky Gerung awalnya cerita kalau ia dilarang memberikan kuliah di sebuah kampus.
"Mustinya tadi siang saya memberikan kuliah umum tentang filsafat dan peradaban yang sudah direncanakan. Pagi-pagi rektor nggak kasih izin, digembok ruangannya itu," ujarnya di awal.
• Perjuangan Tetangga Selamatkan Balita yang Dianiaya Ayah Tirinya, Dihadang Kereta Hingga Motor Mogok
Untuk itu, Rocky Gerung menilai bahwa selama lima tahun dua hari ini, ia melihat demokrasi di Indonesia semakin turun.
"Baru zaman Jokowi kebebasan akademis itu hilang, itu pointnya," kata Rocky Gerung.
Penjelasan Rocky Gerung itu pun ditanggapi oleh Mantan Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Ali Ngabalin.
"Karena Rocky yang datang makanya gedungnya begitu (digembok), karena Rocky datang untuk apa? Untuk memprovokasi orang melakukan kejahatan," kata Ali Ngabalin.
"Nah ini pikirannya begitu," timpal Rocky Gerung lagi.