Senin, 29 September 2025

Kabinet Jokowi

Gerindra Nilai Trenggono Tidak Punya Kapasitas jadi Wakil Menhan

Partai Gerindra mengkritik Presiden Jokowi yang melantik 12 Wakil Menteri di istana, pada Rabu (25/10/2019).

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Mantan Bendahara TKN Jokowi-Ma'ruf, Wahyu Sakti Trenggono. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Gerindra mengkritik Presiden Jokowi yang melantik 12 Wakil Menteri di istana, pada Rabu (25/10/2019).

Gerindra menyoroti penunjukan ‎Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono.

Menurut Sekrtaris Fraksi Gerindra Desmond J Mahesa, Trenggono tidak tepat mendampingi Prabowo di Kementerian Pertahanan, karena tidak memiliki kapasitas di bidang pertahanan.

Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono sebelum acara pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono sebelum acara pelantikan Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Presiden Joko Widodo resmi melantik 12 Wakil Menteri Kabinet Indonesia Maju. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Orang yang tidak punya kapasitas. Misalnya wamen di Menhan. Orang ini kan harusnya kan ada nilai plus. Minimal dia itu paham militer dan strategi pertahanan," kata Desmond di Kompleks Parlemen, senayan, Jakarta, Jumat (2510/2019).

Seharusnya, menurut Ketua Gerindra Banten itu, Wakil Menhan adalah orang yang mengerti betul seluk beluk pertahanan Indonesia.

Sehingga, bisa membantu Prabowo menangani masalah-masalah pertahanan yang belum terselesaikan.

Menurutnya, penunjukan Trenggono terkesan hanya sebagai balas budi karena pernah menjadi tim kampanye Jokowi-Ma'ruf.

"Harusnya kan bersama-sama dengan pak Prabowo membenahi kekurangan-kekurangan persoalan pertahanan nasional kita. Tapi kalau orang ditaruh di situ karena waktu kampanye membantu pak Jokowi, kesannya saya pikir kasihan pak Prabowo ya," katanya.

Tidak hanya itu Desmond menilai pengangkatan wakil menteri Kabinet Indonesia Maju hanya untuk bagi-bagi kekuasaan saja.

"Pertama, sebelum ada Wamen, saya melihat pak Jokowi ini agak serius, kali ini, sesudah ada Wamen, saya melihat ini kayak bagi-bagi kekuasaan saja. Jadi Indonesia kerja berubah jadi Indonesia maju, harapan itu berbanding terbalik," katanya.

Desmond berharap 12 wamen yang dilantik tidak memberatkan menterinya. Apabila adanya Wamen justru memperumit kerja Kementerian, maka pemerintahan Jokowi akan gagal.

"Semoga Wamen ini tidak memberatkan menterinya. Kalau Wamen ini memberatkan menterinya, maka di akhir masa jabatan Jokowi periode kedua ini, kegagalanlah yang akan dicapai pak Jokowi," katanya.

Sebelumnya Presiden Jokowi baru mengumumkan para wamen di Kabinet Indonesia Maju, Jumat (25/10/2019) di Istana Merdeka.

Sama seperti perkenalan menteri beberapa hari lalu, Jokowi mengumumkan para Wamen dengan cara lesehan di tangga selasar belakang Istana Merdeka.

Yang berbeda, perkenalan ini lebih formal dibanding perkenalan menteri. Jika saat perkenalan menteri Jokowi dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin menggunakan batik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan