Sabtu, 4 Oktober 2025

Kabinet Jokowi

Alasan Nadiem Makarim Ditunjuk Jadi Mendikbud, hingga Mengapa Ia Menerima Tawaran Posisi Menteri

Menurut Nadiem Makarim, penunjukannya sebagai Mendikbud tak lepas dari latar belakang dirinya sebagai pebisnis yang bergerak di bidang masa depan.

WARTA KOTA/Henry Lopulalan
Alasan Nadiem Makarim Ditunjuk Jadi Mendikbud, hingga Mengapa Ia Menerima Tawaran Posisi Menteri 

Alasan Nadiem Makarim Ditunjuk Jadi Mendikbud, hingga Mengapa Ia Menerima Tawaran Posisi Menteri

TRIBUNNEWS.COM - Nadiem Makarim resmi menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin.

Menurut Nadiem, ada beberapa alasan Presiden Jokowi memilih dirinya yang berlatar belakang sebagai pebisnis menjadi Mendikbud.

Hal itu ia ungkapkan saat dijumpai awak media sesaat setelah pelantikan dirinya sebagai Mendikbud di Istana Negara pada Rabu (23/10/2019).

Menurut Nadiem, penunjukan dirinya sebagai Mendikbud tak lepas dari latar belakang dirinya sebagai pebisnis yang bergerak di bidang masa depan.

"Saya lebih mengerti, apa yang akan ada di masa depan, karena memang bisnis saya dimasa depan, untuk mengantisipasi masa depan," kata Nadiem.

Baca: Resmi Jabat Mendikbud, Nadiem Makarim Dapat Ucapan Selamat dari Mitra Driver

Nadiem menilai, kebutuhan lingkungan pekerjaan dimasa depan sangatlah berbeda dan akan selalu berubah.

Menurutnya, disitu terdapat suatu link and match dari yang disampaikan Presiden Jokowi kepada dirinya.

"Saya yang akan mencoba menyambung apa yang dilakukan di institusi pendidikan, menyambung kepada apa yang dibutuhkan di luar institusi pendidikan, agar bisa beradaptasi dengan segala perubahan itu," tutur nadiem. 

Selain itu, ia juga mengungkapkan dengan banyaknya unsur dalam institusi pendidikan, teknologi akan berperan besar dan sangat penting.

"Mau engga mau peran teknologi akan sangat besar, didalam semuanya, kualitas efisiensi, dan administrasi sistem pendidikan," jelas Nadiem.

Nadiem juga mengungkapkan bahwa sebagai sosok yang mewakili milenial, ia mendapat arahan dari Preisden jokowi untuk memberikan suatu terobosan.

"Seperti arahan Pak Presiden, kita engga bisa bisnis use usually, kita tak bisa begitu-begitu saja, kita harus mendobrak, kita harus berinovasi. Makanyalah menurut saya, saya diberikan amanah ini."

Baca: Jabat Mendikbud, Nadiem Makarim Akan Jadi Murid di 100 Hari Kerja Pertama, Ini Alasannya

Sementara itu, dalam serah terima jabatan di Kantor Kemendikbud, Nadiem mengatakan alasan dirinya menerima permintaan Presiden Joko Widodo sebagai Mendikbud karena pendidikan suatu hal yang penting.

"Kenapa saya menerima jabatan ini yang begitu besar, karena cara paling efektif untuk mentransformasi suatu negara adalah melalui pendidikan. Semua masalah usia dipecahkan dengan peningkatan kualitas generasi muda," ujar Nadiem di Kemendikbud, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).

Nadiem mengatakan selama 100 hari kedepan ia akan lebih banyak mendengar dan berbicara dengan para pakar.

"Rencana saya 100 hari untuk duduk dan mendengar berbicara dengan para pakar yang telah berdampak pada pendidikan. Selama 100 hari saya akan belajar untuk murid-murid Indonesia," ujarnya.

Nadiem juga mengatakan, dirinya akan memulai jabatannya dari nol.

"Jadi saya di sini bukan untuk jadi guru, tapi jadi murid. Saya mulai dari nol di pendidikan dan saya akan belajar sebanyak-banyaknya," jelas Nadiem Makarim.

Baca: Nadiem Makarim Jadi Mendikbud, Netizen: Bayar SPP Pakai Gopay Cashback 20%, Guru Diberi Rating

Sosok Nadiem

Naidem Makamin men jadi menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) - Ma'ruf Amin periode 2019-2024.

Nadiem lahir di Singapura pada 4 April 1984, ia pernah menempuh pendidikan strata satu di Brown University dan melanjutkan S2 di Harvard University.

Dilansir Kompas.com, setelah mengenyam pendidikan di Negeri Paman Sam bertahun-tahun, Nadiem kembali ke Indonesia dan mulai membuat startup Go-Jek pada tahun 2010.

Sembilan tahun berdiri, Go-Jek yang kini berada di bawah naungan PT Aplikasi Karya Anak Bangsa menjelma menjadi startup decacorn pertama di Indonesia bernilai valuasi lebih dari 10 miliar dollar AS.

Namun, setelah menjadi menteri, Nadiem melepas jabatannya sebagai orang nomor satu di Go-Jek.

"Saya sepenuhnya mundur dari Go-Jek, tidak lagi membuat keputusan strategis agar fokus menjalankan jabatan," ujar Nadiem ketika menemui wartawan di Istana Negara, Senin (21/10/2019).

Baca: Nadiem Makarim Jadi Menteri, Merchant GoFood Ikut Merasa Bangga

Kata Pengamat

Kehadiran Nadiem yang berstatus 'anak muda' akan membawa warna baru dalam dunia politik di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya saat wawancara dalam program BreakingNews KompasTV, Senin (21/10/2019).

Pria yang akbrab disapa Toto tersebut menilai, kehadiran Nadiem sebagai pembantu Jokowi di pemerintahan secara langsung membuka ruang kepada anak muda untuk menggeluti politik praktis.

”Biasanya selama ini ketika ingin masuk politik harus melalui partai politik atau organisasi kemasyarakatan. Tapi dengan masuknya Nadiem akan membuka ruang anak-anak muda punya pilihan baru yakni di politik,” urainya.

Hanya Toto menggarisbawahi Nadiem akan menghadapi tantangan birokrasi. Di sini akan terlihat kepiawaian Nadiem sebenarnya dalam memberikan terobosan dalam kinerja birokrasi.

”Tantangan terberat Nadiem itu pada birokrasi di kementerian yang dipimpinnya. Kalau dia bisa membawa semangat gaya kerja di startup ke birokasi, maka ini efeknya bisa akan menular ke kementerian lainnya,” tukas Toto.

Baca: Perjalanan Panjang Nadiem Makarim dari CEO Go-Jek ke Mendikbud, Lahir di Singapura dan Alumni Harvard

Sementara itu, Ekonom sekaligus Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah mengatakan, Nadiem diharapkan membawa perubahan sesuai dengan pidato yang disampaikan Jokowi saat pelantikan.

Diharapkan Nadiem bisa melakukan perombakan atau tranformasi birokrasi didalam kementerian yang ia tempati.

Namun demikian, Piter mengatakan hal tersebut akan menjadi tantangan dan tak mudah dilakukan untuk Nadiem.

Piter menilai, dalam melakuakn perubahan tranformasi birokrasi, Nadiem tidak bisa melakukannya secara frontal, sebab kondisi yang dialami bukanlah kondisi yang bisa dirubah dalam waktu dekat.

"Mau tak mau dia harus tahu, bahwasanya kondisi yang ia hadapi bukan sesuatu yang bisa diubah dalam hitungan hari," tuturnya.

Menurut Piter, ada banyak hal yang harus dipersiapkan oleh Nadiem saat mencoba membuat gebrakan di kementerian yang ia tempati.

Satu diantara langkah awal terbut, lanjut Piter, yakni dengan memilih orang-orang yang memiliki kemauan yang sama untuk melakukan perubahan.

"Bagaimana dia mulai mengidentifikasi, dari komposisi yang ada di kementeriannya, mana tokoh-tokoh yang bisa diajak, yang memilik semangat yang sama untuk melakukan perubahan," jelas Piter.

Piter menilai, Nadiem tak bisa melakukan perubahan strukur dengan membawa banyak orang luar karena dikhawatirkan akan menimbulkan friksi.

Hal ini, lanjutnya dikhawatirkan dapat mengakibatkan Nadiem terpental sendiri di lingkungan Kementeriannya.

DATANG KE ISTANA KEPRESIDENAN -Salah satu pendiri yang juga CEO goJek Nadiem Makarim  usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024. Warta Kota/henry lopulalan
DATANG KE ISTANA KEPRESIDENAN -Salah satu pendiri yang juga CEO goJek Nadiem Makarim usai bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019). Menurut Presiden Joko Widodo akan memperkenalkan jajaran kabinet barunya usai dilantik Minggu (20/10/2019) kemarin untuk masa jabatan keduanya bersama Wapres Ma'ruf Amin periode tahun 2019-2024. Warta Kota/henry lopulalan (WARTA KOTA/henry lopulalan)

(Tribunnews.com/Tio) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved