Pelantikan Jokowi & Maruf Amin
Kader PDIP Gelar Tasyakuran di Tugu Proklamasi, Hasto: Secara Sederhana Kami Ucapkan Terima Kasih
Kader PDI Perjuangan menggelar tasyakuran dan doa bersama di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (20/10/2019) malam.
Ia menggunakan Bahasa Bugis, sekaligus untuk menghargai Kalla yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Baca: Pidato Awal Periode Kedua, Presiden Jokowi: Kerja Keras dan Dobrak Rutinitas
Baca: Ucapan Selamat Sandiaga Uno untuk Jokowi-Maruf
Baca: Kisah Kaesang Pangarep yang Pernah Belikan HP untuk Sang Ayah dari Uang Jajannya Sendiri
Tiga pantun terakhir dilontarkan Bamsoet secara berurutan sesaat sebelum mengakhiri pidatonya.
"Bernyanyi berdendang sambil gembira, tanda hati sedang berduka cita. Jika berkuasa janganlah lupa, karena rakyatlah kita dipercaya".
"Jalan-jalan ke Gunung Jati, singgah di pasar beli kemiri. Kita semua harus siap mati, untuk mempertahankan NKRI".
"Terbang tinggi burung merpati, hinggap lama di pohon mahoni. Kami titip NKRI pada Pak Jokowi, agar rakyat hidup nyaman dalam harmoni".

Bamsoet berpidato menggunakan mikrofon warna emas. Untuk diketahui mic tersebut merupakan produk buatan perusahaan keluarga Vidi Aldiano.
Mikrofon itu memang dibuat istimewa karena dilapisi emas 22 karat seberat 74 gram.
"Sesuai dengan HUT RI ke 74," kata Vadi Akbar, adik kandung Vidi Aldiano yang mendesain mic khusus tersebut, dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, ia pernah membuat mikrofon serupa untuk Raja Salman saat berbicara di Gedung DPR RI.
"Kini mic tersebut kami simpan di museum V8sound," lanjutnya.
Seperti halnya mic tersebut, Vadi Akbar berharap lima tahun mendatang Indonesia bisa mencapai zaman ke emasan di bawah kepemimpinan Jokowi dan Pak Kyai Maruf.