Amandemen UUD 1945
SBY Berpesan Agar MPR Tampung Aspirasi Masyarakat Terkait Wacana Amandemen UUD 1945
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpesan agar MPR menampung berbagai masukan dari berbagai pihak terkait wacana amandemen UUD 1945.
Sementara, Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ahmad Muzani dan Lestari Moerdijat tampak tidak hadir.
Setelah tiba, ketujuh pimpinan MPR langsung masuk dan menunggu di pendopo kediaman SBY.
Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, SBY keluar dari rumah dan menyambut pimpinan MPR yang hadir.
Saat Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyalami SBY, ia menyampaikan persamaan dirinya dan SBY.
Baca: Denmark Open 2019 - Ahsan/Hendra Taklukkan Wakil Malaysia, Wahyu/Ade Menang Heroik
Dalam momen tersebut, Bamsoet mengenakan warna kemeja yang sama dengan SBY.
"Ini udah sama birunya," kata Bamsoet.
"Biru itu artinya damai, peace," jawab SBY.
Hingga berita ini diturunkan, pertemuan antara pimpinan MPR dan SBY masih berlangsung.
Harapan Ketua MPR kepada Maruf Amin
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap Maruf Amin bisa memberikan kesejukan dalam iklim perpolitikan di Indonesia.
Bamsoet mengaku Pimpinan MPR sempat mendiskusikan iklim politik di Indonesia belakangan ini dengan Maruf Amin.
Bamsoet berharap, simbol Maruf Amif sebagai kiai yang menjadi wakil presiden akan membuat suasana perpolitikan Indonesia semakin teduh.
"Kita bersyukur bahwa kita Indonesia dikaruniai presiden yang nasionalis dan wapres dari kalangan umat islam, kalangan agama, alim ulama, ketua umum MUI. Sehingga diharapkan akan membawa kesejukan politik bagi perjalanan sejarah Indonesia dalam lima tahun ke depan," kata Bamsoet usai menyampaikan undangan pelantikan kepada Maruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/10/2019).
Baca: Golkar Akan Balas Kunjungan Prabowo Pekan Depan Untuk Serahkan Undangan
Baca: Live Streaming TV Online Indosiar PSM Makassar vs Arema FC Liga 1 2019, Simak di Sini
Selain itu, Bamsoet berharap agar Maruf Amin bisa segera menyesuaikan diri setelah dilantik menjadi wakil presiden pada 20 Oktober 2019.
"Kami Berharap juga pak kiai bisa langsung bergerak cepat membangun ekonomi Indonesia ke depan dengan keahlian beliau sebagai ekonom Islam, kerakyatan atau syariah," kata Bamsoet.