Selasa, 30 September 2025

Kabinet Jokowi

6 Menteri yang Tidak Layak Dipertahankan di Kabinet Jokowi 2, Faisal Basri Sebut Rini Ngaco Terus

Faisal Basri menyebut, ada 6 menteri yang tidak layak dipertahankan di kabinet Jokowi jilid 2. Ada Rini Soemarno hingga Luhut Binsar.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
Ria Anatasia/tribunnews.com
Ekonom Indef Faisal Basri dalam diskusi di Kedai Kopi, Jakarta, Rabu (14/8/2019). 

Menurut Faisal, Amran Sulaiman layak diganti karena defisit pangan yang terjadi di Indonesia meningkat.

"Kebetulan saya baru ada acara dengan pembicara dari (Kementerian) Pertanian. Dia kerap melakukan misleading. Wah, kita udah ekspor. Padahal ekspornya 10 ton," ujar Faisal.

Alasan terakhir kenapa Amran tidak layak dipertahankan adalah memfasilitasi pembangunan pabrik gula milik sepupunya.

"Ada di Tempo. Namanya Haji Isam. Pabriknya belum ada, lahannya sudah ada tapi belum ditumbuhi tebu, tapi sudah dapat fasilitas impor gula karena impor gula lezat," kata dia.

6. Luhut Binsar Pandjaitan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat ditemui di kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (11/10/2019). (Fransiskus Adhiyuda)

Nama menteri terakhir yang disebut Faisal wajib diganti adalah Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan.

Padahal, Luhut merupakan orang dekat sekaligus tangan kanan Presiden Jokowi.

"Etika kurang, tapi bukan salah dia, salah yang memberikan otoritas ya."

Menurut Faisal, Luhut diberikan keleluasaan untuk mengurus mobil listrik, baterai, duta investasi ke mana-mana, hingga kemudian mengambil alih.

"Namanya Menko, mengoordinasikan kementerian-kementerian di bawahnya agar tidak tumpang tindih atau serasi. Kalau dia mengambil alih tugas menteri," kata Faisal.

"Ya misalnya Pelabuhan Kuala Tanjung tidak laku, dibikinlah konsep agropolitan, tapi datangnya dari sana bukan dari Kementerian Pertanian," beber Faisal.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan