Selasa, 30 September 2025

Polri Duga Polwan yang Terpapar Radikalisme Terafiliasi Dengan ISIS

Densus 88 Antiteror menangkap seorang Polwan bernama Bripda Nesti Ode Samili (NOS) untuk kedua kalinya lantaran diduga terpapar paham radikalisme.

ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Proses penangkapan polwan Polda Maluku Utara yang diduga terpapar paham radikal oleh Polda Jatim di Bandara Juanda. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Densus 88 Antiteror menangkap seorang Polwan bernama Bripda Nesti Ode Samili (NOS) untuk kedua kalinya lantaran diduga terpapar paham radikalisme.

Mabes Polri menduga Bripda NOS berafiliasi kepada kelompok Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS).

"Diduga terafiliasi dengan ISIS," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).

Asep menegaskan pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman lebih lanjut terhadap Bripda NOS.

"Masih dilakukan pendalaman," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, Densus 88 Antiteror kembali mengamankan seorang polwan bernama Bripda Nesti Ode Samili (NOS) lantaran terpapar paham radikal.

Bripda Nesti Ode Samili diamankan untuk kali kedua.

Baca: Hadirkan IoT Industrial ke Ranah Produksi dengan Lumada Manufacturing Insights

Baca: Jadwal Liga Spanyol Pekan ke-8: Real Madrid vs Granada, Barcelona vs Sevilla

Diketahui, Bripda NOS sebelumnya pernah diamankan saat terbang menuju Surabaya, Jawa Timur tanpa izin komandannya pada Mei lalu.

Ketika itu ia diduga terpapar paham radikal.

"Ini sudah dua kali dia diamankan karena terpapar paham radikal. Yang (penangkapan) pertama dilakukan pendalaman Densus 88," ujar Asep.

Setelah pertama kali diamankan kepolisian Polda Jawa Timur, Bripda NOS diketahui dikembalikan ke tempatnya berdinas di Ternate.

Namun, untuk pengamanan kedua kalinya ini Asep belum mengungkap detail waktu dan lokasi penangkapan yang bersangkutan.

Menurut mantan Kapolres Bekasi Kota tersebut ancaman pemecatan menunggu Bripda NOS apabila nantinya dalam sidang kode etik yang bersangkutan terbukti terpapar paham radikal.

Baca: Kementan: Kemarau Tak Halangi Upaya Memacu Produksi Padi

Lebih lanjut, Asep menegaskan Densus 88 hingga saat ini masih memeriksa secara intensif Bripda NOS di Jakarta.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan