Selasa, 30 September 2025

Ini yang Dilakukan Polisi untuk Antisipasi Menghadapi Demo yang Digelar hari Ini

Penutupan sementara Jalan Gatot Subroto terkait menyikapi isu demo yang akan berlangsung, Senin (30/09/2019).

Editor: Sugiyarto
IST
Kerusakan gerbang tol akibat rusuh pasca aksi demo mahasiswa dan pelajar di sekitar gedung DPR RI, Selasa dan Rabu (24-25/9/2019) lalu. 

Sejumlah peserta Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, menanggapi komentar tentang aksi tersebut yang dinilai mengambil momentum aksi mahasiswa sebelumnya.

Seperti diketahui, pada 23 dan 24 September 2019, ada demo besar-besaran mahasiswa di sekitar gedung DPR MPR Jakarta.

Bahkan satu hari setelahnya, tanggal 25 September 2019, ada aksi pelajar yang juga menyedot perhatian masyarakat.

Aji, salah satu peserta aksi asal Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), tidak setuju aksi Mujahid 212 dikatakan mengambil momentum dari rentetan aksi sebelumnya.

"Enggak lah, kita kan menyuarakan aspirasi yang berbeda, saya sih enggak setujuya kalau seperti itu," ujar Aji, di Stasiun Rawa Buntu, Serpong, Tangsel, Sabtu (28/9/2019).

Hal yang sama diutarakan Reval, peserta aksi dari Serpong, menurutnya, perencanaan aksi 212 susah lebih dulu ketimbang aksi mahasiswa dan pelajar.

"Enggak lah, kan memang sudah direncanain jauh hari, enggak tahu kalau tiba-tiba mahasiswa demo kemarin kan," ujar Reval di lokasi yang sama.

Ia yang berangkat bersama tiga temannya itu mengaku mengetahui informasi hal aksi 212 dari media sosial.

"Tahu dari medsos, kan sebelumnya namanya parade Tauhid, terus berubah jadi Mujahid 212 Selamatkan NKRI," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan