Demo Tolak RUU KUHP dan KPK
KONDISI TERKINI Demo Mahasiswa, Duduk Bareng Polisi di Depan Gedung DPR
Kondisi terkini demo mahasiswa menolak RUU KPK dan KUHP di Jakarta, duduk bersama polisi di depan Gedung DPR RI.
"Adik-adik mahasiswa mundur," teriaknya berulang kali.
Kerusuhan itu diketahui pecah setelah sekelompok mahasiswa memaksa masuk Kompleks Parlemen dengan memanjat pagar.
Polisi menyemprotkan water canon dan menembakkan gas air mata ke arah massa yang berkumpul di depan pagar.
Massa kemudian membalas melempar bambu dan batu ke arah polisi.
Ketua BEM UI Layangkan Mosi Tidak Percaya
Ketua BEM UI, Manik Marganamahendra malayangkan mosi tidak percaya pada anggota dewan dalam kesempatan audiensi, Senin (23/9/2019).
Mosi tersebut disampaikan Manik setelah anggota dewan tidak mampu menyebutkan tuntutan yang dikumandangkan teman-teman mahasiswa pada Kamis (19/9/2019) sebelumnya.
Terlebih saat ditanya soal lembar kesepakatan yang telah diberikan pada Sekjen DPR RI, ditanggapi dengan penjelasan mengenai birokrasi.
Penjelasan tersebut kemudian dinilai Manik bahwa anggota dewan tidak mendengarkan aspirasi rakyat tapi hanya mempermasalahkan birokrasi.
Ia juga tak segan-segan menyebut DPR sebagai Dewan Pengkhianat Rakyat.

Baca: Warga Penjompongan Minta Pendemo Menjauh dari Wilayah Mereka
Baca: Demonstran Tak Pakai Jas Almamater Sempat Bakar Ban dan Spanduk di Dekat Gedung DPR RI
Seperti dikutip dari tayangan siaran langsung Instagram @bemui_official, berikut pernyataan lengkap Ketua BEM UI Manik Marganamahendra saat melayangkan mosi tidak percaya:
"Oke, saya lanjutkan saja Bapak-bapak sekalian karena kita sudah sama-sama mengetahui bahwa Bapak-bapak tersebut juga tadi hanya menyebutkan masalah RKUHP kan, RUU KPK.
Padahal dalam tuntutan ini masih banyak RUU bermasalah yang kami minta untuk tidak disahkan.
Intinya hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Karena hari ini kami merasa kecewa.
Pertama, tidak boleh ada satupun yang mempolitisir agenda kami untuk menuntaskan reformasi. Tidak boleh ada satupun orang yang mempolitisir agenda kami dalam menuntaskan reformasi.