Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kapolri: Saya Terlanjur Cinta pada Papua

Jadi, lanjut Kapolri, peristiwa anarkis yang terjadi, yang menimbulkan kerusakan, sangat diluar kebiasaan.

Editor: Hasanudin Aco
Tribunnews.com
Deklarasi kesepakatan bersama dalam rangka menjaga Papua Tanah Damai di Hotel Swis Bell Jayapura, Kamis 5 September malam. 

Kontributor Tribunnews.com dari Papua, Banjir Ambarita

TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dirinya terlanjur mencintai Papua.

Tito pernah bertugas di provinsi paling timur Indonesia itu sebagai Kapolda.

Bahkan saking cintanya pada Papua, jika terjadi sesuatu kepada Papua maka akan  langsung menyentuh hatinya. 

Termasuk kerusuhan yang melanda Papua beberapa waktu lalu.

“Saya terlanjur jatuh cinta pada Papua, alamnya orangnya, budayanya, jadi kalau ada kejadian di Papua selalu menyentuh karena saya sudah anggap Papua sebagai kampung halamanan kedua,” ujar Kapolri saat memberikan sambutan pada
Deklarasi kesepakatan bersama dalam rangka menjaga Papua Tanah Damai di Hotel Swis Bell Jayapura, Kamis 5 September malam.

Baca: Hendropriyono: Jangan Kasih Panggung Para Pemecah-belah Bangsa

Menurut Jenderal bintang 4 itu, Papua sangat berkesan bagi dirinya karena selain keindahan alamnya, juga keberagaman suku yang ada di Bumi Cenderawasih.

“Seperti bapak Gubernur Papua selalu katakan, Papua itu miniatur Indonesia karena hampir semua suku, agama dan ras ada hidup damai, sehingga selalu berkesan bagi saya,” ujar Kapolri.

Jadi, lanjut Kapolri, peristiwa anarkis yang terjadi menimbulkan kerusakan, sangat diluar kebiasaan.

“Insiden yang terjadi rasa luar biasa dan diluar kebiasaan,” ujar Kapolri yang pernah mendaki Gunung Carstenz meihat salju abadi.

Kejadian anarkis itu sangat mengganggu dan mengusik kehidupan damai masyarakat Papua yang sedang giat membangun.

“Peristiwa yang terjadi Ini berkaitan dengan stabilitas keamanan dan ketertiban makanya Polri bersama TNI hadir, kami terpanggil untuk kembalikan situasi keamanan di Papua. Jauh lebih penting stabilitasnya," kata dia.

Ia mengatakan, konflik di suatu daerah hanya membawa masyarakatnya dalam penderitaan dan kesengsaraan.

“Kita lihat Afganistan, Irak hanya ada 6-7 suku disana yang ada konflik, karena tidak mampu membuat harmonisasi. Papua alamnya yang indah dengan gunung-gunung yang tinggi sengan ratusan suku bisa hidup damai karena manuasianya penuh kasih,” kata Kapolri.

Kapolri menyatakan, bangsa ini sudah mengalami pahit dan getirnya konflik bernuansa agama, yakni di Ambon dan Poso, sehingga hal yang sama tidak boleh terulang kembali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved