Minggu, 5 Oktober 2025

Mahfud MD: Tata Hukum Kita Tak Kenal Namanya Referendum

Seperti Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengaku optimis konflik di Papua dapat segera diselesaikan.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hendra Gunawan
TribunSolo.com/Adi Surya
Mahfud MD saat mengisi acara Halaqah Alim Ulama di Solo, Sabtu (31/8/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Permintaan sebagian masyarakat Papua untuk mengadakan referendum, dianggap sebagai hal yang tidak mungkin diwujudkan.

Keinginan tersebut pun turut mendapatkan tanggapan dari banyak pihak, satu diantaranya disampaikan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Menurutnya, di Indonesia, referendum tidak bisa digunakan dalam hal apapun.

"Tak ada referendum untuk keperluan apapun di negeri ini, apalagi penentuan nasib satu daerah," ujar Mahfud, di Kantor Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Jalan Veteran III, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Ia bahkan menegaskan bahwa dalam tata hukum nasional, tidak ada istilah referendum.

"Tata hukum kita tak kenal namanya referendum," tegas Mahfud.

Baca: Garong Minimarket Lucuti Pakaian Kasir Perempuan Lalu Gondol Uang Rp 20 Juta, Satu Ditembak Mati

Baca: Fakta di Balik Ibu Tikam Bayi Sendiri, Dari Bisikan Gaib Hingga Sindrom Baby Blues

Pada kesempatan yang sama, Seperti Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengaku optimis konflik di Papua dapat segera diselesaikan.

Ia meyakini bahwa Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan mampu meredam gejolak yang terjadi di tanah Cedrawasih itu.

Pernyataan tersebut disampaikannya kepada Tribunnews, usai menghadiri Dialog Tanya Jawab yang digelar di Kantor BPIP pada hari yang sama.

"Ya kalau saya lihat saya percaya ya, pak (Kapolri) Tito dan Panglima TNI ngantor di situ (bisa meredam gejolak)," kata Romo Benny.

Ia menilai rekam jejak Tito yang pernah memimpin Polda Papua mampu mengembalikan situasi daerah itu seperti saat masih bertugas di sana.

Menurutnya, Tito bisa melakukan pendekatan kultural dengan masyarakat setempat.

"Pak Tito itu kan dua tahun menjadi Kapolda Papua, sudah pahamlah dengan situasi antroprologi dan pendekatan kultural," papar Romo Benny.

Baca: Fakta-fakta Aulia Sudah Berkali-kali Akan Habisi Sang Suami, Hingga Pembunuh Bayaran Tak tega

Baca: Cerita Horor KKN di Desa Penari, Benarkah Ini Foto Bima yang Tewas? Sang Penulis Langsung Bereaksi

Romo Benny kemudian menjelaskan bahwa lama bertugas di Papua, tentunya Tito memiliki hubungan yang baik dengan berbagai tokoh, mulai dari tokoh agama hingga tokoh adat setempat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved