Driver Gojek Bernyanyi ''Padamu Negeri'' Saat Aksi di Depan Kedubes Malaysia
Kita tidak miskin, driver Gojek punya penghasilan besar dan negara Indonesia tidak miskin, Shamsubahrin harus minta maaf kepada kita dan pemerintah In
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para driver Gojek menyanyikan lagu Padamu Negeri saat melakukan aksi penuntutan minta maaf dari Shamsubahrin Ismail yang telah menghina driver Gojek dan negara Indonesia.
Aksi ini dilakukan di depan Kedubes Malaysia yang berada di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/9/2019) siang.
"Kita tidak miskin, driver Gojek punya penghasilan besar dan negara Indonesia tidak miskin, Shamsubahrin harus minta maaf kepada kita dan pemerintah Indonesia," kata koordinator aksi Bili Kurniawan di mobil komando.
Baca: Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Pengusaha Tekstil Keberatan
Usai memberikan orasi, Bili mengajak para driver Gojek yang jumlahnya sekitar 400 orang dari Jabodetabek diajak Bili untuk menyanyikan lagu Padamu Negeri.
"Mari kita bernyanyi Padamu Negeri," ucap Billi yang kemudian diikuti ratusan driver Gojek.
Pantauan dilokasi, para driver Gojek membawa sejumlah kertas yang bertuliskan meminta Shamsubahrin meminta maaf secara langsung kepada driver Gojek dan pemerintah Indonesia.
Baca: Berhasil Selamat Usai Panjat Atap Mobil, Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang Ungkap Kengeriannya
Beberapa di antara mereka, bahkan membawa bendera Merah Putih yang diikat dengan bambu.
Rencananya, aksi damai ini akan dijalankan driver Gojek hingga pukul 17.00 WIB.
Diketahui, Shamsubahrin Ismail yang merupakan bos Big Blue Taxi Malaysia yang melontarkan beragam pernyataan kontroversial karena menolak rencana Gojek mengaspal di Malaysia.
Kata-katanya yang paling menimbulkan kehebohan adalah saat menyindir kemiskinan Indonesia.
Baca: Bangladesh Mungkin Paksa Ratusan Ribu Rohingya Tinggal di Pulau Tak Berpenghuni
"Kemiskinan di Indonesia terlalu tinggi, gaji tak tinggi. Malaysia tidak bisa seperti itu. Anak muda (Malaysia) bukan miskin, tak datang dari keluarga miskin. Kenapa kita mau menjatuhkan marwah mereka sehingga menjadi tukang Gojek," ucapnya.
Ia kemudian meminta maaf. "Saya minta maaf untuk kesalahan di pernyataan saya, melabeli Indonesia miskin, berdasarkan laporan yang saya terima," kata dia. Ismail pun berharap tidak ada aksi demonstrasi terkait perkataannya demi hubungan baik kedua negara.
Baca: Gaji Guru Honorer di Lokasi Ibu Kota Baru Ini Naik September, Berkali Lipat Dibanding Daerah Lain
Tapi tak lama kemudian, ia malah mengkritik pemerintah Indonesia. "Rakyat Indonesia tak salah, kalau dikatakan miskin. Yang salah itu adalah kerajaan Indonesia, pemerintah Indonesia yang salah," ujarnya dalam video viral yang diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah.
"Pemerintah di Malaysia mengikuti kesalahan yang dilakukan pemerintah Indonesia. Kenapa harus kita membiarkan anak muda kita Malaysia bekerja tanpa gaji tetap, untuk membawa Grab, untuk membawa Gojek," ujarnya.