Sabtu, 4 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kantor dan Berkas Penetapan Anggota DPRD Terpilih Ludes Dibakar, Ini Harapan KPU Papua

Berkas-berkas penetapan calon anggota legislatif terpilih DPRD Papua periode 2019-2024 ludes terbakar.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
KOMPAS/JOHN ROY PURBA
Asap mengepul dari kawasan pertokoan di Entrop, Jayapura, Papua, Kamis (29/8/2019). 

Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisioner KPU Papua Adam Arisoy bakal segera mencari tempat supaya jajarannya tetap bisa bekerja, usai kantor KPU Papua dibakar demonstran, Jumat (30/8/2019) dinihari.

"Kita segera cari tempat untuk bisa melakukan proses administrasi terus bisa berjalan dan kami buat laporan ke pimpinan kesekretariatan KPU RI," kata Adam Arisoy saat dihubungi, Jumat (30/8/2019).

Hal itu merupakan satu langkah KPU Papua lantaran seluruh berkas-berkas yang mereka punya hangus terbakar.

Langkah lainnya, Adam bersama jajarannya akan mengecek kembali apakah masih ada sisa-sisa dokumen yang tidak terbakar atau setidaknya ada kopian dokumen yang masih bisa dipakai untuk bisa digunakan.

Bila ada, KPU Papua bakal segera memulai semuanya dari awal.

Baca: Tukang Momay Keliling di Sumedang Tertangkap Nyuri Motor, Begini Nasibnya

Baca: Ibunda SBY Meninggal di Usia 87 Tahun, Sebelum Dimakamkan Akan Disemayamkan di Cikeas

Baca: KKN di Desa Penari akan Dijadikan Novel? Naskah Sudah Ada di Penerbit

Baca: Kronologi Lengkap Hilangnya 2 Sertifikat Tanah Milik Presiden Joko Widodo

Mulai dari mencetak hingga menandatangani ulang seluruh berkas yang menyangkut syarat pencalonan.

"Kita berharap masih ada backup, kalai ada backup kami akan berupaya untuk print ulang, tandatangan ulang, tapi pasti butuh proses lagi, semua dokumen caleg itu harus rapi kembali, menyangkut syarat-syarat pencalonan," ungkap dia.

Diketahui, aksi protes rasialisme di Papua berujung ricuh.

Massa yang datang dari berbagai kelompok merusak, membakar, hingga menjarah gedung-gedung dan perkantoran di sana.

Kerusuhan di Jayapura Papua
Kerusuhan di Jayapura Papua (Banjir Ambarita/Tribunnews.com)

Massa awalnya menduduki dan menginap di kantor Gubernur Papua.

Sedangkan kantor KPU Papua berada tak jauh dari lokasi tersebut.

Tak disangka, ternyata massa juga merusak dan membakar kantor KPU pada Jumat dini hari tadi.

Berkas-berkas penetapan calon anggota legislatif terpilih DPRD Papua periode 2019-2024 ludes terbakar.

Jokowi gelar rapat terbatas

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil sejumlah menteri ke Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) untuk menggelar rapat terbatas terkait gejolak di Papua.

"Ada aturan keamanan, tindak tegas yang melanggar hukum, tidak ada toleransi bagi perusuh dan tindakan anarkis," ucap Jokowi dalam pengantar rapat terbatas.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua
Presiden Joko Widodo (Jokowi) rapat bersama sejumlah menteri di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019) bahas gejolak di Papua (Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono)

Menurut Jokowi, kondisi Papua maupun Papua Barat harus dijaga dan segera dipulihkan agar semua kegiatan masyarakat kembali normal.

Baca: Cut Meyriska Pamerkan Kekompakan Roger Danuarta dan sang Ayah Mertua Saat Belanja Bareng

Baca: Satu Klub yang Tak Diperbolehkan Inter Milan untuk Pinjam Icardi

Baca: 4 Amalan Sunah Bulan Muharram Mulai dari Puasa Asyuro, Puasa Tasua hingga Menyantuni Anak Yatim

"Segera diperbaiki sehingga aktivitas publik, pemerintahan pulih, saya percaya warga Papua cinta damai, cinta kepada bangsa dan negara," kata Jokowi.

Jokowi juga meminta aparat keamanan untuk menindak tegas pihak yang melakukan tindakan rasialis dalam bentuk apapun.

"Saya dapat laporan hukum dilakukan, baik aparat hukum maupun oknum sipil maupun militer yang lakukan tindakan itu juga dikerjakan tanpa kecuali," papar Jokowi.

Adapun yang hadir dalam rapat terbatas soal gejolak Papua di antaranya, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekteraris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Kapolda Papua klaim kondusif

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf A Rodja mengklaim situasi Papua khususnya Jayapura sudah kondusif, Jumat 30 Agustus, tepatnya sehari setelah kerusuhan saat warga Papua menggear aksi unjuk rasa menyikapi dugaan tindakan rasis terhadap mahasiswa Papua di Jawa Timur.

“Secara umum situasi Jayapura kondusif, meski masih ada masyarakat yang tidak puas dan berjaga-jaga di areal tinggal mereka,” kata Kapolda melalui teleon selulernya.

Baca: TNI-Polri Evakuasi Pendemo via Laut, Paulus Waterpauw Imbau Warga Jayapura Tak Membalas

Bangunan hangus
Bangunan hangus (ISTIMEWA)

Kapolda meminta kepada warga untuk kembali tenang dan menahan diri dan jangan mudah terprovokasi.

“Kami siap mengamankan Papua dan serahkan kepada kepolisian,” tegas Kapolda.

Mengenai provokator dan pelaku kerusuhan, saat ini sedang diselidiki.

“Sedang kami selidiki, tim sedang bekerja mengungkapnya,” ujar Kapolda.

Menurut Kapolda, aksi unjuk rasa yang awalnya damai namun kemudian rusuh, sangat disayangkan karena disusupi provokator.

“Saya kira kita mau mengawal agar mereka unjuk rasa dengan damai. Tapi ada yang memprovokasi untuk merusak intansalasi pemerintah,
tempat usaha dan rumah warga. Ini yang kita sesali,” tegas Kapolda.

Menghindari kerusuhan menjadi konflik yang berlanjut, Kapolda menyatakan, pihaknya sedang melalukan penyekatan-penyekatan.

“Kami sudah melakukan penyekatan orang-orang Papua dan pendatang juga himbauan mealui fungsi Binmas dan jalur agama,” jelasnya.

Mengenai korban dalam kerusuhan yang terjadi kemarin, kata Kapolda, ada beberapa orang yang terluka.

“Ada yang beberapa yang luka-luka, Kabag ops Polres Jayapura kota dilempar oleh massa dan di rawat di rumah sakit. Saya belum dapat informasi yang meninggal,”terangnya.

Saat ini sudah ada 1200 persobil Brimob dari Kelapa 2 Depok, Kaltim dan Kalteng telah tiba di Jayapura.

“Sudah ada BKO Brimob dari Jakarta dan Kaltim serta Kalteng,”papar Kapolda.

Langkah selanjutnya untuk membuat Jayapura benar-benar kondusif, Polisi akan menghelar patroli rutin dengan skala besar.

“Mulai malam ini kita melakukan patroli skala besar, sambil memberikan himbauan kepada saudara Papua dan nusantara Agar menyerahkan kepada TNI dan Polri dalam menangani kejadian ini,” tandas Kapolda.

Kapolda juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa, katena Polisi akan memberikan jaminan keamanan.

“Untuk besok, boleh buka usahanya kami menjamin keamanan. Tetapi kalau masih ada rasa ketakutan saya tak bisa memaksa untuk membuka usahanya.  Yang pasti kami menjamin dan mudah-murahan tidak ada lagi konflik berkelanjutan,” tutup Kapolda.

Baca: Tokoh Papua Berbicara Soal Kerusuhan di Papua, Freddy Numberi hingga Samuel Tabuni

Mengenai estimasi kerugian akibat kerusuhan, Kapolda mengatakan belum bisa meastikannnya.

“Kami masih fokus pengamanan, jadi belum menghitung kerugian yang timbul,” ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved