Selasa, 30 September 2025

Rusuh di Papua

Pengunjuk Rasa Bakar Kantor Majelis Rakyat Papua

Aksi protes atas dugaan tindak rasisme kepada mahasiswa Papua, kembali terjadi di Jayapura.

Editor: Hasanudin Aco
Kontributor Tribunnews.com/B Ambarita
Warga Papua dan Papua Barat memprotes tindakan kekerasan dan rasis terhadap mahasiswa asal Papua di Kota Suarabaya, Jawa Timur, Jumat pekan lalu. Ribuan orang berjalan dari Abepura menuju Kota Jayapura, mendatangi kantor DPR Papua, dan kantor Gubernur Senin (19/8/2019) 

Massa sempat berbuat anarkis dengan melempar batu ke arah aparat.

Akibat aksi tersebut, mobil Dinas Dandim 1701/Jayapura Letkol Inf Johanis Parinussa megalami kerusakan.

"Iya betul, mobil dirusak, sekarang sudah dibawa ke bengkel," ujar Johanis Parinussa, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Sementara itu, Kasubag Humas Polres Jayapura Kota, Iptu Jahja Rumra membenarkan bila massa di Expo Waena sempat berbuat anarkis ke arah aparat.

"Tadi mereka sempat lempar truk polisi tapi mereka sudah minta maaf dan situasi kembali normal lagi. Kordinator massa masih komunikatif dengan aparat," kata dia.

Jahja membenarkan bila masih ada kelompok massa lainnya yang bergerak dai arah Sentani, Kabupaten Jayapura, dan akan bergabung dengan massa lain yang ada di Waena.

"Informasinya dari Sentani mau bergabung," ujar Jahja.

Terkait jumlah massa, Jahja memperkirakan sudah ada sekitar 500 orang yang berkumpul di Waena.

Sebanyak 500 personel TNI-Polri bersiaga di tempat kejadian.

Akibat berkumpulnya massa tersebut, akses jalan menuju Jayapura-Sentani terputus.

Sementara itu, tidak ada akses jalan lainnya yang bisa dilalui oleh masyarakat.

Kerusuhan di Deiyai Papua

Petugas polisi mengantar seorang ibu menjauh dari pusat kerusuhan di Mimika, Papua Barat.
Petugas polisi mengantar seorang ibu menjauh dari pusat kerusuhan di Mimika, Papua Barat. (Foto tidak ada hubungannya dengan kejadian) (dok BBC Indonesia)

Sebelumnya, kerusuhan disertai kontak senjata terjadi di wilayah Deiyai, Papua, Rabu (28/8/2019).

Kerusuhan di Deiyai, Papua berawal dari aksi unjuk rasa yang diikuti sekitar 150 orang di halaman kantor Bupati Deiyai.

Massa yang mengikuti aksi meminta Bupati Deiyai menandatangani persetujuan referendum.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved