Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Pemindahan Ibu Kota Dorong Pembangunan Infrastruktur Internet

Presiden Joko Widodo telah mengumumkan ibu kota baru menggantikan Jakarta.

TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN
Warga berinteraksi dan berjalan-jalan menikmati suasana daerah Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Selasa (27/8/2019). Penetapan sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara sebagai wilayah Ibu Kota Negara RI yang baru disambut gembira oleh masyarakat sekitar kedua wilayah, dengan harapan IKN mampu membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan warga sekitar. TRIBUN KALTIM/FACHMI RACHMAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo telah mengumumkan ibu kota baru menggantikan Jakarta.

Lokasi ibu kota di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Hal itupun mendapat tanggapan dari Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza.

Ia menuturkan infrastruktur internet di Kalimantan Timur telah tersedia meskipun belum seperti Jakarta.

Jamalul pun mengatakan pemindahan ibu kota negara itu mendorong pembangunan infrastruktur internet. Salah satunya dengan melakukan perpanjangan Palapa Ring.

"Karena ini merupakan perencanaan dari awal, maka penggelaran infrastruktur harus dapat lebih baik dikelola agar seluruh penyelenggara jaringan dan jasa telekomunikasi dapat co exist melayani Ibukota baru kita nanti," kata Jamalul dalam keterangannya, Rabu (28/8/2019).

Secara umum, Jamalul mengatakan kondisi internet di Pulau Kalimantan cukup baik.

Berdasarkan hasil survei nasional APJII bertajuk “Penetrasi Pengguna Internet 2018” yang dirilis pertengahan 2019, pengguna internet Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa dari populasi 264,16 juta.

Jumlah ini setara 64,8 persen terhadap populasi, naik sekitar 10 persen dari tahun sebelumnya.

Dari jumlah 171 juta jiwa itu, sebanyak 9 persen pengguna berada di Pulau Kalimantan.

Dari 9 persen itu, kata Jamalul, Provinsi Kalimantan Barat berkontribusi 2,1 persen; Kalimantan Timur menyumbang 1,6 persen; Kalimantan Selatan 1,5 persen; Kalimantan Tengah 0,9 persen; dan Kalimantan Utara 0,3 persen.

"Jadi Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur adalah dua besar pengguna internet di Kalimantan," tutur lulusan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu.

Jamalul pun meyakini perusahaan internet dan operator telekomunikasi akan melihat ini sebagai peluang.

Karena dengan adanya aktivitas baru khususnya di pemerintahan, maka trafik telekomunikasi akan tumbuh.

"Dengan demikian, para operator telekomunikasi dan perusahaan internet akan melihat ini sebagai potensi pendapatan, maka mereka akan melakukan penggelaran infrastruktur baru," ujar Jamalul.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved