Rizieq Shihab Minta BPIP Dibubarkan, Mendagri Tjahjo Kumolo Keberatan dengan Alasan Ini
Tjahjo Kumolo menilai keberadaan BPIP adalah membina ideologi Pancasila kepada masyarakat termasuk organisasi kemasyarakatan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mereaksi keras pernyataan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang meminta agar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dibubarkan.
Tjahjo Kumolo menilai keberadaan BPIP adalah membina ideologi Pancasila kepada masyarakat termasuk organisasi kemasyarakatan di mana fungsi Pancasila merupakan perekat bangsa Indonesia yang majemuk.
“Ya Habib Rizieq Shihab masih perlu belajar mengenai Pancasila,” ujar Tjahjo di Kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (27/8/2019).
“Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI adalah prinsip, sudah final. Setiap ormas, partai politik, dan masyarakat yang berhak berserikat serta berhimpun wajib mengakui ideologi Pancasila. Tugas BPIP adalah membina itu,” ujar Tjahjo.
Baca: Menteri Sofyan Djalil Bantah Keluarga Luhut dan Prabowo Kuasai Lahan Calon Ibu Kota Baru
Tjahjo membela BPIP sebagai lembaga yang menjaga agar pemahaman bangsa Indonesia terhadap Pancasila sebagai ideologi tidak mundur kembali.
“Pancasila ini sudah merekatkan bangsa Indonesia selama 74 tahun. Kalau ada yang mempertanyakan itu ya mundur lagi (bangsa) ini, gitu saja,” ujar Tjahjo.
Baca: Kakorlantas: Ganti ke Smart SIM Bisa Dilakukan Saat Perpanjangan
Sebelumnya Habib Rizieq Shihab menyebut BPIP yang dibentuk Presiden Joko Widodo mengancam dasar-dasar negara serta tidak bermanfaat karena hanya menghabiskan anggaran negara.
“Jangan salahkan bila saat ini orang menyebut Badan Pengkhianat Ideologi Pancasila sehingga harus dibubarkan,” ujar Rizieq Shihab dalam sebuah video yang diputar pada acara Milad ke-21 FPI di Stadion Rawabadak, Koja, Jakarta Utara, pada 24 Agustus 2019.