Pemindahan Ibu Kota Negara
Beragam Alasan Pemindahan Ibu Kota dan Dipilihnya Kalimantan Timur Menjadi Ibu Kota yang Baru
Jokowi menyampaikan lokasi ibu kota yang baru tersebut berada di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim.
Provinsi Kalimantan Timur dipilih karena lokasi yang strategis dan berada di tengah-tengah.
"Yang kedua, lokasinya yang strategis, berada di tengah-tengah Indonesia."
Selain itu, wilayah yang dipilih juga berdekatan dengan dua kota besar lain, yakni Balikpapan dan Samarinda.
"Yang ketiga, berdekatan dengan wilayah perkotaan yang sudah berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda," lanjut Jokowi.
Baca: Pindahkan Ibu Kota RI, Jokowi Dinilai Visioner, Berani Keluar dari Zona Nyaman
Baca: Ibu Kota Baru Pindah Ke Kalimantan Timur, Bambang Brodjonegoro: Paling Lambat 2024
Infrastruktur relatif lengkap
Infrastruktur yang sudah cukup lengkap yang dimiliki provinsi Kalimantan Timur menjadi alasan berikutnya Jokowi memutuskan pemindahan ibu kota di lokasi tersebut.
"Yang keempat, telah memiliki infrastruktur yang relatif lengkap."
Sementara itu, Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud, ketika dihubungi Kompas TV mengungkapkan dipilihnya Provinsi Kalimantan Timur karena menurutnya wilayah tersebut menjadi yang paling siap di pulau Kalimantan karena sudah memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti pelabuhan dan juga bandara internasional.
"Melihat dari pembangunan-pembangunan yang ada, insyaallah memang Kalimantan Timuradalah yang paling siap untuk pembangunan ibu kota yang baru," jelas Abdul Hafur
Tersedia Lahan Pemerintah
Jokowi mengaku pemerintah telah menguasai lahan di Kalimantan Timur sebesar 180 ribu hektar.
"Yang kelima, telah tersedia lahan yang dikuasai pemerintah seluas 180 ribu hektar," imbuh Jokowi.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) yang menemani Jokowi dalam konfrensi press mengatakan, pembangunan awal nantinya kan memakan 40 ribu hektar yang kemudian dimasa mendatang bisa diperluas hingga 180 ribu hektar.
"Kawasan induknya mulai dengan 40 ribu dulu, kemudian nanti dimasa depan bisa diperluas sampai 180 ribu hektar.
Dari 180 ribu hektar yang tersedia, nantinya separuhnya nanti berupa ruang terbuka hijau termasuk hutan lindung.