Minggu, 5 Oktober 2025

Kenang Peninggalan Bersejarah Indonesia Melalui Pameran Aksara Lintas Masa Istana.

Acara diadakan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan dan mengusung tema Bandara Kemayoran Membangun Peradaban

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Dirut Utama PPK Kemayoran Medi Kristianto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PPK Kemayoran sebagai satuan kerja Kemensetneg kembali mengangkat dan mengenang peninggalan bersejarah bangsa Indonesia, salah satunya  melalui kegiatan pameran aksara lintas masa istana. 

Kegiatan Festival Indonesia Maju, di Plaza Sudirman, Komplek GBK, Jakarta ini diadakan untuk  memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan dan mengusung tema  Bandara Kemayoran Membangun Peradaban. 

Direktur Utama PPK Kemayoran Medi Kristianto mengatakan Bandara Internasional Kemayoran dibangun Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1938.

Sejak kemerdekaan tahun 1945 Pelabuhan Udara tersebut dimiliki Pemerintah Indonesia.

Sejak tahun 1964 sampai dengan tahun 1985 Bandara tersebut diserahkan dan dikelola Ditjen Perhubungan Udara atau Perum Angkasa Pura. 

Medi juga mengungkapkan bahwa terdapat relief di ruang VIP terminal Bandara Kemayoran ada  tiga karya relief tersebut merupakan permintaan langsung Oleh Presiden Soekarno, karya yang dibuat pada tahun 1957 ini berhasil menjadi mahakarya yang dibuat oleh para seniman Indonesia.

Tiga relief tersebut adalah :

Relief Sangkuriang
Relief pettama yang ada di terminal VIP eks bandara Kemayoran berada di lantai 1 dengan tema "Sangkuriang". Berukuran panjang 13 meter dan tinggi 3 meter karya ini dibuat langsung Oleh Surono. Jika mengunjungi relief ini, pengunjung dapat langsung melihat bagaimana kisah legenda sangkuriang yang berasal dari Jawa Barat ditampilkan. Walau bertemakan Sangkuriang namun dari relief tersebut juga dapat dilihat dengan jelas gambaran beberapa kisah cerita rakyat Yang melegenda di nusantara

Relief Manusia Indonesia
Relief bertemakan Manusia Indonesia yang terletak dilantai 2 ruang tunggu VIP Bandara Kemayoran karya Sindoedarsono Sudjojono berukuran panjang 10 meter dan tinggi 3 meter. Karya ini bertemakan "Manusia Indonesia". Relief ini berusaha untuk menceritakan tentang masyarakat Indonesia dengan aktivitas disetiap fase perkembangan masyarakat kala itu.

Relief Flora dan Fauna
Relief ini merupakan karya Harijadi Sumodidjojo dengan ukuran panjang 10 meter dan tinggi 3 meter terletak dilantai 2 ruang tunggu VIP Bandara Kemayoran.

"Dari ketiga relief, relief bertema flora fauna ini juga belum memiliki hasil kajian tentang cerita yang disampaikan. Namun melalui pandangan langsung relief ini memperlihatkan ukiran tentang flora fauna yang ada di Indonesia dari berbagai daerah," kata Medi.

Ketiga relief yang ada secara langsung dipahat pada dinding terminal VIP eks Bandara Kemayoran. hingga kini bangunan bandara sedang dalam proses untuk dijadikan sebagai bangunan cagar budaya.

Berbagai kegiatan telah dilakukan dalam upaya ini salah satunya dengan menggelar pameran konservasi karya seni rupa di ruang publik bersama Kemndikbud untuk mengapresiasi 3 karya seni relief eks bandara kemayoran

Kemudian Menara Air Traffic Control (ATC) yang merupakan menara ATC pertama di Asia tenggara dan dikenal dengan sebutan menara Kemayoran atau menara Tintin.

Menara ATC Kemayoran sudah ditetapkan menjadi cagar budaya berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 475 tahun 1993, dengan sebutan "Menara Kemayoran.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved