Minggu, 5 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Fakta Pemindahan Ibu Kota Baru ke Kalimantan Timur, Wali Kota Balikpapan Merasa Tak Kaget

Menteri Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil telah memastikan bahwa Ibu Kota Negara baru akan pindah ke Kalimantan Timur.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Kolase Tribunkaltim.co
Maket salah satu desain Ibu Kota Baru RI versi Kementerian Pekerjaan Umum Republik Indonesia yang akan diterapkan di Pulau Kalimantan nanti. 

Menurut Rizal, dampak yang dirasakan langsung tak hanya arus orang yang meningkat, namin arus komoditas logistik juga akan terkena dampaknya.

"Pelaksanaannya pasti arus orang, arus logistik juga banyak melalui pintu Balikpapan."

"Baik melalui pelabuhan laut dan udara. Kesibukan juga terjadi di Balikpapan saat waktu pelaksanaan," ungkap Rizal.

Baca: Walau Ibu Kota Bukan Lagi Jakarta, Gubernur DKI: Kota Ini Akan Tetap Jalan Terus

Baca: Menteri Sofyan Djalil: Sudah Diputuskan, Ibu Kota Baru di Kalimantan Timur 

Baca: BMKG Ungkap Adanya 3 Sesar Sumber Gempa di Kalimantan Timur

Balikpapan bakal berfungsi sebagai kota penyangga IKN baru di Kalimantan Timur.

Melihat bandara dan pelabuhan internasional yang jadi pintu masuk atau kerap disebut gerbangnya Kalimantan Timur.

"Fungsi Balikpapan tetap tinggi sebagai penyangga ibu kota," tuturnya.

2. Lahan 3.000 Hektar Dipersiapkan

Menteri ART/Kepala BPN Sofyan Djalil
Menteri ART/Kepala BPN Sofyan Djalil (Theresia Felisiani/Tribunnews.com)

Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Sofyan Djalil memastikan menyiapkan penataan ruang termasuk pengadaan tanah terkait pemindahan Ibu Kota baru.

"Untuk pemindahan ibu kota, Kementerian ATR/BPN sedang menyiapkan penataan ruang dan pengadaan tanahnya," ujar Menteri ATR/Kepala BPN, Sofyan Djalil dalam pernyataannya yang diterima tribunnews.com, Kamis (22/8/2019).

Menurut Sofyan Djalil, pengadaan tanah merupakan salah satu hal penting dalam kegiatan pembangunan infrastruktur untuk Ibu Kota baru nanti.

"Jika statusnya tanah negara maka biaya untuk pembebasan tanahnya sangat kecil," kata Sofyan Djalil.

Baca: Legislator Gerindra Merasa Dilangkahi Pemerintah yang Putuskan Ibu Kota Baru di Kaltim

Baca: Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Dianggap Tak Matang, Fadli Zon Sebut Jonggol Lebih Punya Potensi

Terkait groundbreaking yang akan dilaksanakan pada tahun 2020, Sofyan Djalil mengatakan hal itu tergantung dari koordinasi setiap pihak.

"Kegiatan pengadaan tanah perlu koordinasi dan dukungan semua pihak. Jika ingin di- groundbreaking, kawasan calon ibu kota baru ini perlu dipersiapkan 2.000-3.000 hektare," katanya.

Ibu Kota baru yang dipersiapkan saat ini merupakan ibu kota Indonesia untuk 1.000 tahun yang akan datang.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved