Selasa, 7 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Fadli Zon Bantah Ada Penolakan dan Akan Investigasi Kader Gerindra Jadi Korlap Aksi di Asrama Papua

Fadli Zon membantah ditolak masuk ke Asmara Mahasiswa Papua. Ia juga akan menginvestigasi kader Gerindra yang jadi korlap saat aksi di Asmara Papua.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
Surya.co.id
Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham saat tiba di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/08/2019). 

Keduanya berdiri menghadap ke depan pagar asrama yang dalam posisi tertutup.

Mereka tampak menempelkan layar ponsel ke daun telinga seperti sedang menelepon seseorang.

Tak sampai lima menit kemudian, mereka beranjak dari tempat mereka berdiri sebelumnya, lalu kembali lagi ke arah mobil Alphard yang mereka naiki tadi terparkir.

Di dalam mobil, ternyata di samping kiri sopir, duduk Fadli Zon yang juga sibuk menengok-nengok ke arah pagar asrama.

2. Fadli Zon Gagal Bertemu dengan Penghuni Asmara



Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham saat tiba di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/08/2019).
Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP Jimmy Demianus Ijie S dan Anggota DPR RI Komisi VI Fraksi Partai Gerindra, Steven Abraham saat tiba di depan Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Rabu (21/08/2019). (Istimewa)

Keinginan Fadli Zon dkk untuk menemui sejumlah penghuni Asmara Mahasiswa Papua di Surabaya harus bertepuk sebelah tangan.

Mereka gagal masuk karena penghuni asmara tidak mau membukakan pintu.

Sementara itu, di pagar teralis asrama sepanjang lima meter yang dimodel berpilin itu terdapat sebuah spanduk penolakan.

Spanduk itu bertuliskan 'Siapa pun yang datang kami tolak.'

Anggota DPR RI Komisi X Fraksi PDIP, Jimmy Demianus Ijie S mengakui rencana kunjungannya ke asrama tersebut gagal.

"Hari ini kami ingin kita bertemu dengan mereka bukan berarti gagal. Ini kesempatan yang tertunda saja," katanya.

Ia mengakui kedatangan rombongannya terbilang dadakan.

Sehingga besar kemungkinan itu menjadi sebab bagi para penghuni asrama enggan membukakan pintu.

"Karena kami pun datang tiba-tiba mungkin kami akan kembali dan mempersiapkan lagi," jelasnya.

Namun ia akan berusaha menemui mereka dengan berbagai cara, termasuk menggunakan pendekatan adat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved