Rusuh di Papua
Mendagri Akan Minta Klarifikasi Sekda Papua Soal Pernyataan Papua Tanah Israel Kedua
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo akan segera melakukan pemanggilan dan klarifikasi atas beredarnya video Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rizal Bomantama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengatakan pihaknya akan segera melakukan pemanggilan dan klarifikasi atas beredarnya video Sekda Papua, TEA Hery Dosinaen yang menyebut Papua sebagai tanah Israel kedua.
Pemanggilan akan dilakukan setelah situasi di Papua dan Papua Barat mereda yang kini sedang memanas menanggapi dugaan peristiwa persekusi dan rasisme mahasiswa Papua di Jawa Timur.
“Setelah situasi di Jayapura membaik maka kami akan minta klarifikasi atas pernyataan Sekda Papua,” ungkap Tjahjo Kumolo ditemui usai melakukan rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2019) siang.
Baca: Bandara di Sorong Dilempari Batu oleh Massa Aksi, Kondisi Terkini Dibeberkan Wakil Gubernur Papua
Baca: Polda Metro Musnahkan 71,8 Kilogram Sabu Hasil Pengungkapan Selama Dua Bulan
Baca: Mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy Segera Disidang di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Baca: Indef: Kerusuhan di Manokwari Bisa Berdampak ke Investasi
Tjahjo mengatakan pihaknya kini telah memiliki video yang dimaksud.
“Dirjen Otonomi Daerah sudah punya videonya, nanti kan dipanggil,” ungkapnya.
Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Bahtiar mengatakan Sekda Papua bisa diberi sanksi jika terbukti mengucapkan hal yang ada di dalam video tersebut.
“Kalau memang ada kealpaan melakukan hal tersebut maka akan ada pembinaan. Kami harus cek hal tersebut karena sekarang kan ada banyak rekayasa,” ungkap Bahtiar.
Wali Kota Malang minta maaf

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan permintaan maafnya atas insiden yang terjadi antara mahasiswa asal Papua dengan sejumlah ormas di Malang.
"Kalau mungkin ada kemarin insiden kecil atau dimaknai besar, atas nama Pemerintah Kota Malang, saya memohon maaf sebesar-besarnya," kata Sutiaji dikutip dari siaran langsung Kompas TV, Senin (19/8/2019).
Baca: Kerusuhan Manokwari Dipicu Insiden di Jawa Timur, Gubernur Jawa Timur Minta Maaf
Sutiaji membantah bahwa ada isu pemulangan mahasiswa asal Papua.
"Jadi pemerintah kota sampai saat ini tidak pernah membuat kebijakan yang berkaitan dengan ada pemulangan dan sebagainya," kata Sutiaji.
Sutiaji juga menegaskan siapapun warga negara Indonesia dipersilakan untuk menimba ilmu di fasilitas pendidikan yang ada di Kota Malang.
"Dia (mahasiswa asal Papua) adalah warga negara kita. Orang di seluruh dunia saja boleh kok cari ilmu di kita. Jadi sekali lagi tidak akan ada pernah ada larangan atau pemulangan dan sebagainya berkaitan dengan ini," ucap Sutiaji.