Jumat, 3 Oktober 2025

Rusuh di Papua

Kapolri Tito Karnavian Ajak Warga Kedepankan Perdamaian dan Cinta Kasih di Kota Manokwari

Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian mengungkapkan Manokwari merupakan kota religius dan kota Injil

ISTIMEWA
Kerusuhan di Manokwari, Papua Barat, Senin (19/8/2019). 

Sejumlah warga di Manokwari pada Senin pagi waktu setempat turun ke jalan. Sebagian bahkan sampai membakar ban di tengah jalan. Akibatnya, sejumlah ruas jalan di Manokwari dilaporkan lumpuh.

4 Kepala Suku besar temui sesepuh KKSS Papua

Aksi solidaritas atas prekesekusi mahasiswa asal Papua di Surabaya, Malang (Jawa Timur) dan Semarang (Jawa Tengah), menuai aksi solidaritas mahasiswa dan warga di Papua dan Papua Barat.

Di Kota Manokwari, Ibu Kota Provinsi Papua Barat, aksi solidaritas ribuan warga, berujung anarki, penjarahan dan pembakaran sejumlah kantor pemerintah dan pusat perdagangan.

Baca: Gubernur Jatim Khofifah Minta Maaf Ucap Jogo jawa Timur Atas Penyebab Rusuh di Manokwari Papua

Sementara di Jayapura, Ibu kota Provinsi Papua, aksi dilaporkan terkendali.

Sekitar pukul 11.30 WIT, empat Ondo Ati atau Kapala Suku Besar di Papua yang bermukim di Jaya Pura, bertemu dengan sesepuh dan Ketua Dewan Penasihat Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Haji Babba Syamsuddin Tumpa (75 tahun) di rumahnya, Jl Gadja Putih, No 54, Jaya Pura.

Mereka yang datang antara lain, Ondo Ati Wamena, Ondo Ati Nabire, Ondo Ati Tobati dan Ondo Ati Enggros, Frans Hamadi.

Kedatangan empat kepala suku besar ini, untuk menegaskan bahwa mereka akan tetap menjaga ketertiban, dan saudara-saudara pendatang yang ada di Papua.

“Tadi baru meninggalkan rumah setelah Salat Lohor tadi. Kita sampaikan saya sudah hampir 50 tahun di Papua, kami disini sejak tahun 1965, seperti yang duku-dulu, kami selalu menghormati warga Papua, dan kenganggapnya saudara. Kami cuma lahir di Bugis, tapi rumah kami sesungguhnya di Papua,” ujar Babba, yang sejak tahun 1983 hingga 2013 menjabat Sebagai Ketua KKSS Irian Jaya, Papua dan Papua Barat.

Babba Haji, demikian sapaan Syamsuddin Tumpa, menyebutkan, melalui jaringan grups sosial media WhatsApp KKSS se-Papua, dia sudah menghimbau para warga untuk tetap tenang, sabar dan tidak melakukan aksi yang bisa memperkeruh keadaan.

Seperti warga Papua dan Papua Barat dan Gubernur Papua Lukas Enembe, dia juga menyayangkan dan ikut prihatin adanya aksi ormas yang melakukan tindak preksekusi di sejumlah kota di Pulau Jawa.

Kepada warga KKSS dia meminta agar para ketua KKSS level kota dan Kabupaten di Papua dan Papua Barat, untuk tetap tabah dan berkorrdinasi dengan aparat keamanan dan pemerintah setempat.
Informasi yang diperoleh Tribun dari Kota Jayapura, aksi solidaritas ratusan warga juga berlangsung aman dan dibawah kendali aparat.

Haji Kamil Aeni (45), warga Jayapura, menggambarkan, sejak pagi tadi, mahasiswa dan warga membaur ke kantor pemerintahan untuk menyampaikan penyesalan atas kekerasan berbau rasisme yang dilakukan oknum ormas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Di sekitar Pelabuhan Jaya Pura, beberapa kelompok massa yang pawai keliling kota, dikawal aparat.

Mobil truk tanki PDAM Jayapura juga ikut mengawal massa. Dikabarkan, massa mencoba mambakar ban bekas di sejumlah ruas jalan.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved