Sosok Susi Pudjiastuti, Mengaku Tak Sabaran dan Tak Suka Minuman dari Kemasan Plastik
Susi Pudjiastuti sempat mengeluh soal lambannya proses transparansi dan pengunggahan data secara online di kementerian yang dia pimpin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi pembicara dalam perayaan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 'Ignite The Nation 1000 Startup Digital Indonesia'.
Acara ini dihadiri oleh ratusan anak muda dan perwakilan dari beberapa startup ternama di Indonesia, seperti Bukalapak, Tokopedia, hingga Traveloka.
Baca: Disuguhi Air Mineral dalam Kemasan Plastik, Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani Protes
Dalam acara ini, Susi Pudjiastuti sempat mengeluh soal lambannya proses transparansi dan pengunggahan data secara online di kementerian yang dia pimpin.
Bahkan terkadang, butuh waktu hingga 3 bulan untuk sekedar mengunggah data perizinan kapal.
Baca: Malu sang Ayah Pakai Baju Sama Selama 20 Tahun, Tapi Akhirnya Menyesal saat Tahu Kisah di Baliknya
Ada juga data penerimaan dari kapal yang baru diunggah hingga 3 bulan lamanya di laman resmi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
“Seperti tarik gigi kerbau,” seloroh Susi Pudjiastuti menggambarkan kesulitan yang dia alami, Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).
Sementara di maskapai Susi Air yang dia pimpin, proses-proses tersebut bisa berjalan dengan cepat.
Soal hal ini, Susi Pudjiastuti mengaku sering mengadu ke Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
“Paling ngomel-ngomel sama Bu Sri aja. Saya SMS, tet tet tet tet,” ucapnya.
Lalu, Susi Pudjiastuti menyebut Sri Mulyani hanya menjawab, “sabar.”
Susi Pudjiastuti mengaku tak puas dengan jawaban rekannya di pemerintahan tersebut.
“Ask me to do anything, everything, but not to be patient (boleh minta saya untuk melakukan apa saja, tapi tidak untuk bersabar),” kata Susi Pudjiastuti.
Bagi Susi Pudjiastuti, kesabaran tersebut tidak hanya membutuhkan waktu, tapi juga butuh energi.
Dia tak terlalu suka bersabar karena membuang-buang waktu.
“Apalagi untuk bikin sabar hal yang stupid dan idiot,” kata Susi Pudjiastuti, disambut gelak tawa dan tepuk tangan peserta acara.
Baca: Susi Pudjiastuti Jengkel Banyak Orang Selalu Bilang Tenggelamin, Tenggelamin
Saat itulah, Sri Mulyani yang berada di samping Susi Pudjiastuti langsung menimpalinya sembari mengelus-elus pundak Susi Pudjiastuti.
“Curcol nih, curcol, curcol.” Curcol adalah istilah kekinian yang berarti curahan hati colongan.
Protes soal air mineral kemasan

Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menjadi pembicara dalam perayaan Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 'Ignite The Nation 1000 Startup Digital Indonesia'.
Saat acara tengah berlangsung, panitia menyuguhi dua menteri Presiden Joko 'Jokowi' Widodo itu air mineral botolan dalam kemasan plastik.
Sontak Susi Pudjiastuti dan Sri Mulyani langsung mencak-mencak ketika air minum kemasan tiba di atas meja yang berada di hadapannya.
Baca: Fakta Polsek Wonokromo Diserang, Terduga Pelaku Jualan Sempol hingga Kondisi Terkini Anggota Polisi
Baca: Gadis Pekalongan Batal Dinikahi Kekasih Gara-gara Hitungan Weton, Keluarga Timang Soal Maut-Rezeki
"Ini botol plastik aku kurang suka," ucap Sri Mulyani sambil memegang botol kemasan plastik itu di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (18/8/2019).
Katanya, masyarakat diminta untuk menghindari penggunaan plastik sekali pakai dalam kebutuhan sehari-hari.
Termasuk juga dalam acara-acara besar seperti ini.
"Hindari pemakaian plastik sekali pakai. Sampah di laut nomor dua terbesar di dunia," kata Susi Pudjiastuti dengan nada tinggi.
Ia mengatakan, pemerintah berkomitmen mengurangi sampah plastik karena akan merusak lingkungan, terutama mencemari lautan.
Salah satunya dengan melakukan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai.
Juli lalu, Susi memimpin pawai monster plastik di kawasan car free day (CFD), Minggu (21/7/2019). Pawai aksi tolak plastik sekali pakai itu, diikuti 1.500 orang, seperti Pandu Laut Nusantara, 47 organisasi, dan komunitas sipil lainnya.
Pasalnya, Susi berharap isu sampah plastik dapat ditangani serius. Selain karena bermuara di laut Indonesia, sampah tersebut juga dikonsumsi ikan-ikan. Sehingga dapat membahayakan masyarakat yang mengonsumsi.
"Bulan lalu saya demo di depan istana, sekarang saya demo di depan anak-anak muda. Stop pemakaian plastik sekali pakai," ujarnya.
Sri Mulyani kembali menegaskan, masyarakat dapat mengganti penggunaan botol minum sekali pakai dengam botol minum yang dapat digunakan berkali-kali seperti tumbler.
"No plastic, gunakan tumbler," katanya.