Pidato Kenegaraan
Pidato Jokowi yang Berapi-api, Tidak Seperti Biasanya
Sidang Tahunan MPR RI yang dilaksanakan di kompleks MPR/DPR RI, Jakarta, pada Jumat pagi (16/8/2019), dibuka oleh Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Menurut Jokowi, pemerintah dan lembaga legislatif tidak boleh membiarkan regulasi justru menghambat inovasi.
Ia mengatakan, regulasi yang tidak sesuai perkembangan zaman harus dihapus. Begitu juga dengan regulasi yang tidak konsisten dan tumpang tindih.
"Regulasi yang tidak konsisten dan tumpang tindih antara satu dan lainnya harus diselaraskan, disederhanakan dan dipangkas," kata dia.
Butuh SDM
Jokowi menegaskan bangsa ini butuh ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa melompat dan mendahului bangsa lain.
Untuk itu Jokowi menegaskan, Indonesia butuh Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, namun cinta tanah air.
"Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi," ujar Jokowi dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR 2019, Jumat (16/8/2019) di Ruang Sidang Paripurna 1, Komplek Parlemen Senayan, Jakarta.
Jokowi menjelaskan pula, Indonesia butuh inovasi-inovasi yang disruptif yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang.
Baca: Jokowi Tekankan Keberhasilan Penegakan Hukum Bukan Diukur Berapa Orang Dipenjara
Yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan. Yang membuat keterbatasan menjadi keberlimpahan. Yang mengubah kesulitan menjadi kemampuan.
Pun yang mengubah tidak berharga menjadi bernilai untuk rakyat dan bangsa.
"Berbekal inovasi, kualitas SDM, dan penguasaan teknologi kita bisa keluar dari kutukan sumber daya alam," jelas Jokowi.
Memang negara imbuh Jokowi, negara ini kaya Bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ.
"Kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi," ujar Jokowi.
Jika semua pihak, serius berbenah bersama, Jokowi yakin Indonesia akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan," jelas Jokowi.
Jokowi menegaskan, momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi.