Ibunda SBY Sakit
Kondisi Kesehatan Ibunda SBY Disebut Sudah Mulai Stabil
"Iya eyang Siti Habibah dirawat di rumah sakit karena Sakit Keras," ujar Imelda kepada Tribunnews, Minggu, (11/8/2019)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siti Habibah, Ibu dari Susilo Bambang Yudhoyono dirawat karena jatuh sakit. Kepala
Divisi Komunikasi Publik Demokrat Imelda Sari mengatakan bahwa Eyang Habibah, dirawat di rumah Sakit Cibubur.
Baca: Eyang Habibah, Ibunda SBY Dirawat Sejak Kamis di Rumah Sakit Kawasan Cibubur
"Iya eyang Siti Habibah dirawat di rumah sakit karena Sakit Keras," ujar Imelda kepada Tribunnews, Minggu, (11/8/2019).
Menurut Imelda, eyang Habibah dirawat sejak Kamis lalu. Kondisinya saat ini stabil, meskipun demikian kondisi masih terus dipantau oleh Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) .
"Kondisinya stabil, tapi terus dipantau oleh bapak (SBY),"katanya.
Sementara itu, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan sakit usia sepuhlah yang selama ini diderita Eyang Habibah.
"Selama ini memang sudah berkurang jauh kesehatannya karena faktor usia semata. Tidak ada sakit khusus," jelasnya.
Menurut dia, kini kondisi kesehatan Eyang Habibah sudah stabil, meskipun masih dirawat di ICU.
"Sudah stabil. Meskipun dalam kondisi masih belum bisa berinteraksi," ucapnya.
Punya riwayat sakit gangguan empedu
Catatan Tribunnews.com, Siti Habibah pernah memiliki riwayat sakit berupa gangguan empedu.
Ia pernah menjalani operasi pada 2011, saat SBY masih menjabat Presiden.

SBY Pernah Ungkap Serangan Berupa Surat yang Bikin Ibunya Sakit Berhari-hari
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan presiden pertama yang terpilih melalui pemilihan secara langsung di Indonesia.
SBY memenang pemilu presiden (pilpres) pada tahun 2004 lalu.
Kala itu SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Tak hanya pada tahun 2004, SBY juga kembali memenangkan pilpres pada tahun 2009.
SBY yang saat itu berpasangan dengan Boediono sebagai wakil presiden, berhasil mengalahkan pasangan Jusuf Kalla-Wiranto, dan Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto.
Selama 10 tahun memimpin Indonesia, SBY tentu saja memiliki sejumlah kisah yang dialaminya.
Itu seperti yang ditulisnya dalam buku yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Baca: PDIP Undang Parpol yang Tak Usung Jokowi-Maruf, Ditanya Undangan pada SBY, Ini Jawaban Ketua DPP
Dalam buku itu, SBY menceritakan adanya berbagai serangan yang diterimanya selama menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
Termasuk serangan yang ditujukan kepada keluarganya.
Satu di antara anggota keluarga SBY yang mendapatkan serangan adalah sang ibu.

SBY mengungkapkan, saat itu sang ibu yang bernama Hj Siti Habibah berusia 82 tahun.
Sejak tahun 2007, Hajah Siti Habibah tinggal di Jakarta setelah lebih dari 40 tahun tinggal di Blitar, Jawa Timur.
Menurut SBY, ibunya lahir dari komunitas pesantren di Tremas, Pacitan.
"Sejak muda beliau adalah pengagum Bung Karno, bahkan ketika saya sering sowan kepada beliau di Blitar, beberapa kali kami berziarah di makam Proklamator Bung Karno, di Kota Blitar," terang SBY.
Meski demikian, pada suatu hari sang ibu mendapatkan sebuah surat.
SBY menuliskan, surat itu ditujukan ke ibunya sekitar 6 tahun sebelum dia menulis buku tersebut.
SBY mengungkapkan isi surat tersebut sungguh tidak pantas.
Bahkan, dia juga menyebutnya "tidak beradab."
Baca: Undang Wayang Kulit ke Istana Sudah Dilakukan Era Presiden Soekarno dan SBY
Termasuk bahasa yang digunakan juga sangat kasar.
"Isinya sungguh tidak pantas dan tidak "beradab". Di samping bahasanya sangat kasar, surat itu juga penuh dengan penghinaan dan penistaan, baik kepada saya maupun kepada beliau," tulis SBY.
SBY melanjutkan, surat itu juga disertai sumpah serapah, dan doa-doa yang sangat buruk kepada keluarganya.
"Karena begitu terganggunya perasaan beliau, ibunda saya sampai mengalami sakit berhari-hari," terang SBY.