Tak Ingin Jokowi Malu, KLHK Pastikan Tak Ada Asap Karhutla ke Malaysia dan Singapura
"Presiden wanti-wanti jangan sampai ada asap ke Malaysia dan Singapura. BMKG sudah keluarkan agar warga waspada," ujar Siti
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya berupaya semaksimal mungkin agar tidak terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di tanah air.
Hal tersebut dilakukan Siti agar tidak terjadi asap karhutla yang sampai menyeberang ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Baca: Dirjen Gakkum KLHK Tindak Pelaku Karhutla di Kubu Raya Kalbar
"Presiden wanti-wanti jangan sampai ada asap ke Malaysia dan Singapura. BMKG sudah keluarkan agar warga waspada," ujar Siti di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
Diketahui, pekan ini Presiden Jokowi akan melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan setelah itu terbang ke Singapura.
Agar menjaga citra Indonesiabdan tidak membuat malu Presiden di mata pimpinan negara tetangga, Siti pun telah memerintahkan timnya untuk mengecek wilayah perbatasan yang berpotensi karhutla.
"Saya minta anak-anak ke lapangan langsung tempel ke lokasi. Anak-anak sudah keperbatasan di Sanggau (Kalbar), enggak ada asap yang pindah dan Malaysia apinya banyak juga (terjadi karhutla di Malaysia)," papar Siti.
Meski diperbatasan tidak saat ini dalam kondisi aman, Siti tetap meminta timnya untuk menjaga wilayah tersebut agar tidak terjadi karhutla yang menimbulkan asap sampai ke negara tetangga.
"Jadi sisi lain kami lihat standar udara masih moderat. Jadi pada dasarnya kami jaga aja deh," ucap Siti.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengaku malu kepada pimpinan negara tetangga, saat asap karhutla di Indonesia sampai menganggu aktivitas negara lain.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada peserta rapat koordinasi nasional pengendalian karhutla tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/8/2019).
"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, Jerebu masuk lagi ke negara tetangga kita. Saya cek jerebu ini apa? ternyata asap, hati-hati malu kita kalau engga bisa menyelesaikan ini," ujar Jokowi.
Baca: BNPB : Enam Provinsi di Indonesia Siaga Darurat Karhutla
Menurut Jokowi, negara lain yang terdampak asap dari karhutla di tanah air mengaku sebelumnya sudah senang karena dalam empat tahun tidak pernah ada jerebu lagi seperti pada 2015.
"Tetapi mulai ada lagi (sekarang) . Sehingga bapak, ibu dan saudara - saudari semuanya saya kumpulkan untuk mengingatkan lagi pentingnya mengatasi kebakaran hutan dan kebakaran lahan," paparnya.