Sabtu, 4 Oktober 2025

Setelah Ditangisi Orang Tuanya Mau Dihukum, Pemilik Akun Hendralm Akhirnya Dapat Ucapan Terimakasih

Setelah ditangisi orang tuanya, pemilik akun twitter hendralm, akhirnya bisa bernapas lega.

Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh (kiri) bersama warga yang mengungkap adanya jual beli data kependudukan di media sosial, Hendra Hendrawan (kanan) memberikan keterangan usai melakukan pertemuan di Jakarta, Kamis (1/8/2019). Dalam pertemuan tersebut, Ditjen Dukcapil Kemendagri akan terus mendalami praktik jual-beli data kependudukan di media sosial serta meluruskan informasi terkait pemberitaan Kemendagri yang akan melaporkan Hendra ke kepolisian. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

"Jadi Mas Hendra ini mengunggah adanya jual beli data nomor telepon, NIK, dan nomor KK, data kependudukan," kata Zudan.

"Tadi saya sudah mendapat banyak informasi dari Mas Hendra."

"Mas Hendra menjelaskan bagaimana cara jual beli di dalam grup Facebook itu," tutur dia. (*)

Sepat Panik dan Ditangisi Orang Tuanya

Pemilik akun twitter @hendralm sempat tidak percaya kicauannya soal adanya dugaan jual beli data pribadi e-KTP  dan Kartu Keluarga berujung pelaporan terhadap pihak Kepolisian yang dilayangkan oleh Kemendagri - Kementerian Dalam Negeri.

Ia menyebut orang tuanya hingga menangis mendengar kabar tersebut.

Hal itu diungkapkan Hendra dalam akun twitternya pada Selasa (30/7/2019) malam.

Melampirkan sebuah berita pengakuan polisi tentang pelaporan Kemendagri, Hendra mengaku tidak percaya dirinya dilaporkan terkait dengan kerisauannya akan jual beli data E-KTP dan Kartu Keluarga.

Padahal kata Hendra seharusnya pelaporannya menjadi peringatan bagi Kemendagri untuk bisa mengusut kasus tersebut.

“Lah ini gimana? Kenapa saya yang malah jadi dilaporin? So far saya bikin thread mention sana sini supaya kasus ini dapat perhatian dari pemerintah dan supaya masyarakat lebih waspada terhadap data pribadinya sendiri. Kenapa malah saya yang dilaporkan?” cuitnya.

Bahkan kata Hendra, karena cuitannya itu selain dipolisikan oleh Kemendagri dirinya juga mendapatkan ancaman dari grup Facebook yang menjual belikan data pribadi.

“Apa saya salah speak up masalah ini? Apa saya seharusnya diam saja nunggu temen, keluarga, bahkan saya sendiri jadi korban penyalah gunaan data pribadi. Saya dapat ancaman dari anggota grup tersebut, sekarang dapet berita ini juga. Waw indah banget kehidupan,” jelasnya.

Kata Hendra, sebab pelaporan ini dirinya menjadi kapok untuk bersuara lagi di media sosial.

“Saya bilang ke orangtua saya, mama papa saya nangis. Udah lah udah beres kasus ini ga akan lagi lagi speak up soal apa apa, mau delete akun aja. Akhir akhir ini saya depresi masalah skripsi, masalah ini, masalah yang ancem, sekarang tambah lagi ini,” terangnya.

Hendra juga mengaku sakit hati cuitannya justru malah dijadikan perkara pidana oleh Kemendagri.

“Sakit hati demi allah sakit banget,” tandasnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved