Marah Dipoligami, Aminah Siram Air Panas ke Sekujur Tubuh Suaminya hingga Tewas
Pelaku penyiraman yakni Aminah (30) yang tega menyiram air panas ketubuh suaminya sendiri hingga melepuh dan tewas.
"Awalnya saya sedang masak air untuk minum, dan dimasukkan kedalam ember," katanya Aminah.
"Saat saya angkat ini air, amarah campur sakit hati muncul dan gelap mata langsung menumpahkan air tersebut ketubuh suami saya sendiri yang masih tidur," tuturnya.
Usai menumpahkan air ketubuh suaminya, Ia lantas lari dan minta tolong ketetangga.
Korban yang menderita luka akibat air panas dilarikan kerumah sakit umum daerah Padjonga Dg Ngalle kabupaten Takalar.
"Keluarga saya sendiri yang bawa korban ke rumah sakit, namun keluarga suami saya minta korban untuk dikeluarkan dengan alasan ada pengobatan tradisional," sambungnya.
"Disitulah luka suami saya semakin parah hingga tewas, padahal keluarga saya bilang kasi dirumah sakitmi soal biaya nanti saya tanggung semua," tandasnya.
Korban dan pelaku yang sudah 12 tahun menjaling rumah tangga ini juga mengaku kecewa.
Semenjak kenalan dan diketahui menikah dengan perempuan MS yang tinggal di Kota Makassar, Bahtiar sudah jarang memberi nafkah untuk Ia dan anaknya.
"Biasaji kirim uang tapi itu seminggu sekali dan hanya Rp 100 ribu pertiga minggu, dan ini tidak seperti biasanya, saya bilang tidak cukup uang segini tapi malah bilang pinjam dulu ditetangga," papar Aminah sembari menangis dihadapan penyidik.
"Saya juga sudah hubungi itu perempuan untuk tidak mendekati suami saya saat masih pacaran karena sudah memiliki istri dan anak tapi itu perempuan tetap nikah dengan suami saya," sambungnya.
Kini perempuan asal Kampung Paranga, Desa Kapita, Kecamatan Bangkala Jeneponto harus berurusan dengan Polisi.
Kasubag Humas Polres Jeneponto AKP Syahrul membenarkan kejadian ini.
Mantan Kapolsek Tamalatea itu mengungkapkan motif penyiraman air panas yang membuat korban meninggal dunia karena sakit hati.
"Perempuan Aminah cemburu dan sakit hati karena suaminya Bahtiar alias Tiar telah menikah dengan perempuan lain yang bernama MS," kata AKP Syahrul.
Kini ibu tiga orang anak hanya bisa menyesal atas perbuatannya yang membuat suaminya pergi untuk selamatnya
"Saya menyesal pak, tidak ada niat untuk membunuh suami saya, saya Ikhlas," tutupnya sambil menangis. (TribunJeneponto.com)