Sabtu, 4 Oktober 2025

Kelak Kenyamanan Terminal Bus Giwangan Yogyakarta Akan Setara dengan Bandara

Pihaknya juga terus mengembangkan terminal Giwangan sehingga lebih menarik dan diminati pengguna jasa dalam bepergian menggunakan bus.

Editor: Adi Suhendi
Istimewa
Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi saat meninjau Terminal Giwangan Yogyakarta, Minggu (16/6/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penumpang yang menggunakan Terminal Tipe A Giwangan, Yogyakarta tercatat mencapai 452.330 orang selama masa angkutan Lebaran 2019.

Diketahui dari jumlah tersebut total armada yang beroperasi untuk keberangkatan dari Terminal Tipe A Giwangan sebanyak 18.883 dengan mengakut 245.495 penumpang.

Sedangkan pada kedatangan tercatat sebanyak 18.748 armada dengan total 206.835 penumpang.

"Total armada yang beroperasi selama masa angkutan Lebaran yakni 37.631 unit," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi disela kunjungannya di Terminal Giwangan, Yogyakarta, Minggu (16/6/2019).

Budi Karya Sumadi meninjau Terminal Giwangan Yogyakarta
Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, meninjau Terminal Giwangan Yogyakarta, Minggu (16/6/2019).

Menurut Menhub jumlah ini menunjukkan semakin tingginya minat pengguna jasa angkutan umum terutama pada masa angkutan Lebaran tahun ini.

Ditambah lagi terhubungnya jalan tol Jakarta-Surabaya yang membuat animo masyarakat sangat tinggi bepergian menggunakan angkutan umum dalam hal ini bus AKAP maupun AKDP.

Di sisi lain Kemenhub juga terus melakukan revitalisasi.

Mulai revitalisasi angkutan bus hingga meningkatkan pelayanan sarana prasarana termasuk pembenahan terminal.

Baca: Kemenhub Klaim Harga Tiket Pesawat Lebaran 2019 Turun 14-16 Persen

Baca: Transportasi Udara Sepi Peminat, Ini Penjelasan Kemenhub

Baca: Ini Sikap Kemenhub Soal Wacana Masuknya Maskapai Asing

Untuk angkutan Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) dan bus Antar Kota Dalam Propinsi (AKDP) disiapkan area seluas 5.176,44 meter persegi.

Sedangkan untuk angkota dan angkodes seluas 1.330 meter persegi.

"Ini bukti bahwa perhatian pemerintah terhadap pengguna jasa dan pelayanan terus ditingkatkan. Pemerintah hadir di tengah masyarakat," kata Menhub Budi Karya.

Pihaknya juga terus mengembangkan terminal Giwangan sehingga lebih menarik dan diminati pengguna jasa dalam bepergian menggunakan bus.

"Kami akan membuat terminal setara dengan bandara untuk kenyamanan penumpang," ungkap Menhub Budi Karya.

Peralihan Pengelolaan Terminal

Budi Karya menambahkan, sesuai dengan implementasi Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, telah dilakukan proses alih kelola P3D Terminal Penumpang Tipe A dari Pemerintah Daerah kepada Pemerintah Pusat.

"Dari 144 Terminal Penumpang Tipe A, sebanyak 128 Terminal yang diajukan untuk proses serah terima. Selanjutnya dari 128 terminal, sebanyak 106 Terminal sudah Berita Acara Serah Terima (BAST) dan 22 masih dalam proses," ujar Menhub Budi Karya.

Dari 106 Terminal yang sudah BAST terdapat 38 Terminal Penumpang Tipe A yang telah menyelesaikan proses alih kelola P3D-nya.

Sebagai tindak lanjut dari proses alih kelola dimaksud, terhadap 38 Terminal Penumpang Tipe A yang ada, Kemenhub selaku pengelola Terminal Penumpang Tipe A akan melaksanakan program baru.

"Yakni 'Program Aksi Perbaikan Prasarana Angkutan Massal Berbasis Jalan' dengan merehabilitasi 38 Terminal Penumpang Tipe A pada Tahun Anggaran 2020 dengan rencana total anggaran senilai Rp. 1,2 triliun," jelas Menhub Budi Karya.

Menurut Menhub Budi Karya, rehabilitasi 38 Terminal Penumpang Tipe A tersebut bertujuan untuk memberikan wajah baru terhadap Terminal Penumpang Tipe A yang selama ini masih dianggap minim dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

"Secara langsung, diharapkan dengan kegiatan rehabilitasi ini dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap penggunaan angkutan umum berbasis jalan," ujar Menhub Budi Karya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved