Bikin Postingan Kriteria Istri Idaman, BKKBN Dikritik Netter Gara-gara Terlalu Patriarki

TRIBUNNEWS.COM - Akun resmi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mendapat kritik warganet setelah mengunggah infografis tentang kriteria istri idaman, Sabtu (25/5/2019).

Infografis yang diunggah di akun Twitter dan Instagram BKKBN tersebut dinilai terlalu patriarki oleh warganet, karena berfokus pada perbaikan diri pihak perempuan dibandingkan laki-laki.

Pada akun Twitter @BKKBNofficial, akun tersebut mengunggah infografis dengan judul "Jangan Lamar Aku Dulu, Aku Sedang Memantaskan Diri."

Dalam infografis tersebut, terdapat kriteria-kriteria ideal seorang perempuan untuk menikah.

Baca: Postingan Facebook Dosen Pasca Sarjana Ini Ngeri, Begini Reaksi Warganet

Baca: Lihat Video Iklan 1991 Ini, Warganet Tak Menyangka Penumpang yang Nyempil di Belakang Adalah Parto

Baca: Fakta Cindy Permadi Reporter Kompas TV: Viral Saat Aksi 22 Mei hingga Dibuatkan Lagu oleh Warganet

Kriteria-kriteria tersebut dijabarkan dalam sebuah gambar bagian dari infografis.

"Kalau umurku telah lebih 21 tahun."

"Kalau aku telah memiliki kemampuan untuk mendidik anak."

"Kalau aku telah mampu menjadi wanita yang telaten dan sabar."

"Kalau aku telah mampu memasak makanan favoritmu."

"Kalau aku telah mampu meningkatkan produktivitas agenda harianmu."

"Kalau aku telah mampu menerimamu apa adanya."

"Kalau aku telah mampu berkata jujur tentang apapun padamu."

"Kalau aku telah mampu menjadi wanita mandiri."

Sementara itu, Twitter @BKKBNofficial juga mengunggah infografis berjudul "Calon Istri Idaman Lelaki."

Berdasarkan infografis tersebut, survei PR Agency Leo Burnett dan Prompt Research menyebutkan berbagai indikator calon istri idaman, antara lain :

Agama yang sama (82%)

Taat beribadah (80%)

Sopan (70%)

Perhatian (55%)

Cara berpakaian (53%)

Tanggung jawab (46%)

Bisa akrab dengan keluarga pria (43%)

Berpenampilan baik (43%)

Cerdas (41%)

Mandiri (30%).

Banyak warganet yang mengkritik unggahan BKKBN tersebut.

BKKBN dinilai patriarki dan belum mengenal program kesetaraan gender.

"Rupanya @BKKBNofficial belum tersentuh program kesetaraan gender nih @kpp_pa @BappenasRI. Mengenaskan sekali," tulis seorang warganet bernama akun @Kalinyamati.

"COBA BIKIN VERSI CALON SUAMI, "AKU GAK AKAN NGELAMAR KALO AKU BELOM.." TAPI BIKIN POIN POIN NYA SAMA PERSIS SAMA VERSI CALON ISTRI OK," kata warganet lainnya berakun Twitter @chlorophilic.

"Semua poin yg disebutin langsung runtuh sama poin ini. Kenapa perempuan banyak tuntutan untuk jadi istri tapi harus terima suami apa adanya? Sedangkan suami gak boleh terima apa adanya si calon istri?"

"Statemen yang dikeluarin oleh akun official. Mending turunin deh. Bikin malu," warganet berakun Twitter @fardhian yang turut mengkritik BKKBN.

"Jadi pengen tau karakternya yang isi survey nih seperti apa gak salah survey kan nih? Masak mandiri ama cerdas rendah amat? Seperti tidak penting bagi mereka? Apa mereka takut kalo calon istri mereka lbih mandiri dan cerdas?" ujar warganet bernama akun @amaliiayu.

Juga Dikritik di Instagram

Tak hanya di Twitter, unggahan Instagram BKKBN juga tak terlewat oleh kritikan warganet.

Dengan unggahan infografis yang sama, kritikan warganet justru semakin beragam.

"Dibalik dong min. Jangan nglamar aku dulu, pantaskan dirimu dlu," akun bernama @rossaoktaviyani berkomentar.

Warganet berakun Instagram @rsgiraa pun ikut berkomentar.

"Permisi BKKBN? napa perempuan doang yang diobjek kan???"

"Mau sekolah tinggi,ujung2nya kudu mampu masak. @bkkbnofficial ini lembaga pemerintah. Kita perempuan hanya dianggap pelayan laki2kah? Gimana dengan pembagian peran domestik?" ujar warganet berakun Instagram @givekittygoodface.

(Tribunnews.com/Citra Anastasia)