Senin, 6 Oktober 2025

Pilpres 2019

Ani Yudhoyono Diolok jadi Alasan Ferdinand Hutahaean & Jansen Sitindaon Berhenti Dukung Prabowo

Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon berhenti dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ani Yudhoyono diolok jadi alasannya.

Instagram @ferdinand_hutahaean / YouTube Najwa Shihab
Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindaon berhenti dukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Ani Yudhoyono diolok jadi alasannya. 

"Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini."

"Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," ungkap Jansen ketika dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (19/5/2019) malam.

Anggota BPN Jansen Sitindaon
Anggota BPN Jansen Sitindaon (KOMPAS.com/Haryantipuspasari)

Jansen menambahkan, mundurnya dia dari kubu 02 bukan secara organisasi partai, melainkan merupakan sikap pribadinya.

Sama seperti Ferdinand, Jansen memutuskan berhenti mendukung Prabowo-Sandiaga karena ulah buzzer yang mengolok kondisi Ani Yudhoyono.

Sejumlah warganet menyebut istri Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini hanyalah pura-pura sakit.

Ia mengaku masih bisa menerima sikap para buzzer jika hanya sebatas menyerang kader Demokrat.

"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya."

"Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," ujarnya.

Menurut Jansen, Ani Yudhoyono bagi kader Demokrat sudah seperti ibu kandung.

Baginya, melihat Ani diolok sedemikian rupa di media sosial membuatnya sakit hati.

Baca: BPN Prabowo-sandiaga Bantah Laporan Kecurangan Pemilu Dimentahkan Bawaslu

"Ibu Ani ini posisinya sudah seperti ibu kandung kami seluruh kader Demokrat."

"Dengan kejadian Beliau dituduh tuduh sakit rekayasa ini sungguh telah menyakiti hati saya dan hati seluruh kader Demokrat," kata Jansen.

Tanggapan BPN

Direktur Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/4/2019).
Direktur Direktorat Advokasi dan Hukum BPN Prabowo-Sandiaga, Sufmi Dasco Ahmad, saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (11/4/2019). (KOMPAS.com/Devina Halim)

Terkait Ferdinand Hutahaean dan Jansen Sitindoan yang berhenti mendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN), Sufmi Dasco Ahmad, memberikan tanggapannya.

Dasco merasa yakin bahwa keputusan Ferdinand diambil karena emosi sesaat.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved